Untukmu Wanita
Hidup sendiri, mandiri, dan kuat,
inilah beberapa sifat yang disandang oleh wanita. Entah dari mana asal usulnya,
tetapi memang demikian faktanya. Sejak SMA penulis sering bergaul dengan mereka. Tidak tau skill ini dari mana bisa terasah, yang jelas setelah saya
melihat track record saya, menunjukkan fakta bahwa, sebagian besar sms dan chat dr
HP saya adalah berinteraksi dengan “Miss She”. Bahkan ketika saya melihat
timeline di FB yang berisi banyak tag tag an foto dr teman2, saya juga
seringkali berada diantara perempuan.
Tapi tenang, penulis tidak kecewek2an kog, bisa ditanyakan langsung deh,
ama temen yang kenal ma aku, hehehe piis ^^V
Ya, kedekatan yg sering inilah,
membuat saya ingin menulis sedikit cerita tentang perempuan, wanita, ukhti,
akhwat, atau banyak orang menyebut makhluk venus. Dari sekian banyak saya
berinteraksi dengan mereka, saya mulai berfikir. Kuliah di Jogja, dan merantau
di Jakarta membuka mata saya bahwa mereka memiliki peranan yang penting
terhadap kemajuan bangsa, busyeet ngeri bos.
Ya, saya cukup prihatin ketika
melihat mereka sangat mudah dipengaruhi oleh laki-laki, mereka sangat rentan
untuk dibujuk, mereka akan sangat bahagia jika di puji, dan mereka memiliki
kedalaman emosi yang sangat tinggi, tetapi mereka juga memiliki intuisi,
naluri, perasaan bahkan telepati terhadap kedatangan oranglain. Ya, tinggal
bagaimana mereka dibentuk dan dibangun.
Perilaku mereka akan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, oleh karena itu selalu pilihlah lingkungan yang
tepat untuk terus menjaga kehormatanmu, menjaga kemuliaanmu, menjaga
perilakumu, dan menjaga tindak tandukmu. Apalagi, sering mendengar info dari
kawan2 tentang kondisi dan perilaku di sekitar kampus yang membuat hati miris,
atas kejadian dan perilaku-perilaku yang tidak sewajarnya di lakukan oleh kaum
terpelajar dan terdidik, bahkan dikampus2 yang berkualitas. Entah bagaimana
dengan kondisi dikampus2 lain yang sangat banyak, waullah u a’alam...
Entah, Akunya yang terlalu kepo, atau
memang sifat mereka yang mungkin selalu ingin punya tempat bersandar, yang jelas saya tetap berharap mereka harus selalu memiliki teman yang baik untuk tempat berbagi,
tempat curhat yang tepat untuk saling menasehati, komunitas yang mengayomi dan
mampu mensupport mereka untuk selalu beprestasi.
Landasan iman yang kuat lah, yang
akan membentuk pribadi yang tangguh menghadapi tantangan-tantangan di saat ini,
meski mereka tetap harus punya waktu untuk istirahat disaat kelelahan mulai
menghampiri.
Teruntuk semua makhluk venus yang
pernah dan masih mengenal aku. Setelah saya mendapat Pesan dari sahabat,
Membuat saya mulai berfikir lagi, untuk membatasi bergaul dengan mereka. Usaha
saya cukup mendoakan saja, supaya mereka semua baik-baik di lingkungannya.
Niat saya sebenarnya hanya satu:
ketika mereka sudah baik, aku hanya ingin berpesan agar pertahankanlah
nilai-nilai yang sudah ada. Tetapi jika mereka kurang baik, pilihlah tempat
yang dapat memperbaikimu. Saya sadar betul, bahwa penulis juga memiliki
keterbatasan dan merupakan makhluk yang masih memiliki banyak kesalahan. Sudah
ada sahabat yang mengingatkan terus agar tidak usah masuk terlalu dalam dan
sedikit aja ditanggapi dan saya agar tidak memancing (PHP). hehehe
Teruntuk semua kaum hawa yang
mengenalku, percaya dan yakinlah jika kalian baik, Allah pasti memenuhi semua
yang sudah tercantum dalam Firman-Nya. Kuasa kita hanyalah terus bertindak dan
berusaha untuk terus memperbaiki diri, dan istiqomah pada jalan yang lurus,
jalan yang di ridhoi, jalan yang memberikan nikmat, dan Bukan jalan mereka yang
sesat..
Aamiin...
wow nice story ris...yapp memang benar,,TIDAK AKAN PERNAH ADA YANG NAMANYA PERSAHABATAN DIANTARA LAKI2 DAN PEREMPUAN hahaaa sorry pake kapital smua,biar memperjelas aja...hati-hati dengan hati..hati wanita itu begitu rapuh dan sangat mudah digoda setan..hati-hati dengan kalimat yang terucap atau tertulis...kalau tidak segera diluruskan dan bahkan dibiarkan berlarut-larut ,akan besar kemungkinan ada pihak yang tersakiti hahahaaaa dan kalo boleh saran (terlepas aku seorang cewe): ya menurutku gpp kamu tetap komunikasi dan bergaul dengan sekian banyak wanita,seperti yang kau bilang dari SMA kau terbiasa 90 % di dominasi wanita..jadi ya lanjutkan saja tapi ingat tujuanmu kan silaturahmi,dan ada batas-batas yang tidak boleh kau lewati...salam 17 agustus,salam kemerdekaan dan salam kebebasan hahahhaa
ReplyDeleteoya sebagai seorang wanita: aku tidak setuju dengan tulisanmu yang mengatasnamakan "mungkin wanita memang butuh tempat bersandar" sebagai alasan mu untuk intens dengan wanita..karena sejatinya kaloppun memang wanita butuh tempat bersandar pastilah dia butuh sosok yang halal baginya..dan kalopun 90% wanitamu belum memiliki seseorang yang halal untuk jadi sandarannya,mereka MASIH PUNYA SAJADAH UNTUK BERSUJUD.tanpa bermaksud menuduh siapapun, komenku ini tentunya tidak harus membuat kamu berhenti terpaku tuk meneruskan berbuat kebaikan, saling menasehati, bertausyiah, berfastabiqul khoirot. Karena berhenti dan sesuatu harus bersandar pada Allah SWT. Namun sangatlah bijak, jika kita mau berhenti sejenak menengok ke dalam relung hati kita yang paling dalam, sudah luruskah niat kita? adakah benih karat yang mencoba menggerogoti? Kenapa tausyiah kita hanya kepada lawan jenis? Padahal masih banyak saudara2 kita sesama jenis yang butuh nasihat kita. Niat & keikhlasan seutuhnya adalah urusan makhluk dengan sang Kholik langsung, manusia lain manapun tidak mampu menilainya. Jika belum lurus, mari kita sama-sama luruskan. Jika merasa berat meluruskannya, mari sama-sama berdo’a semoga Allah memberikan kekuatan lebih dan senantiasa menjauhkan kita dari keterpedayaan... dan tak ada yang aneh kalo ada diantara 90% wanita mu yang jatuh cinta padamu..bukankah cintah adalah fitrah manusia?dan taukah kamu apa yang mereka rasakan begitu jatuh cinta kepadamu?penyesalan yang sangat amat atas sebiah hijab yang tersingkap, ketika lelaki tak halal baginya,bergelayut dala, alam pikirannya,yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi,ketika rasa rindu mulai merekah dihatinya,yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah asa yang tak semestinya,malam2 dipenuhi kegelisan karna rasa yang salah arah..bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari org tersebut,,yang ada kekhawatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya.mereka akan terus mematikan rasa itu,BAGAIMANAPUN CARANYA...ahh kenapa aku berasa curhat ya dkomen ini..yang jelas,mari sama2 intropeksi diri..
ReplyDelete