Bank Indonesia, di hari Jumat (Part 2-Habis)

21:42 Faris Budi 0 Comments

Ketiga, Tugas Khalifah ada dua: Membangun dan Memelihara. Pesan Ustad jika memang kita belum bisa membangun cukup kita memeliharanya. Namun, kondisi saat ini tidak banyak orang yang mau dan mampu memelihara bumi. Banyak dari manusia yang berbuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah. Karena malaikat pernah mempertanyakan juga kepada Allah, Mengapa menciptakan manusia? Padahal ia hanya akan melakukan kerusakan dan pertumpahan darah di Bumi ini. Namun, kuasa Allah memang tidak ada yang menghalangi.
Karena diberikan kelebihan dan kesempurnaan ciptaan ini maka manusi bisa berwujud malaikat atau Jin. Bahkan dalam suatu riwayat bahwa manusia derajanya bisa melebihi malaikat dan bahkan dibawah jin. Oleh karena itu, manusia memang merupakan mahkluk ciptaan Allah yang sempurna.
Keempat, Tugas sebagai khalifah itu seperti apa? Ternyata ada 5, yang dibangun dan dipelihara pesan khatib:
1.      Agama, ya kita harus senantiasa membangun pengetahuan agama kita. Karena inilah yang akan menyelamatkan kita di dunia ini. Rosulullah SAW sebelum meninggal berpesan kepada Putri Kesayangannya Fatimah Az Zahra, bahwa untuk terus memelihara keluarga dalam agama Allah. Karena ayahmu (Nabi Muhammad SAW) tidak bisa memasukkan mu ke dalam surga. Sehingga dari Perumpuan inilah lahirlah tokoh-tokoh besar agama islam. Sampai walisongo di Indonesia pun konon dari keturunan Fatimah dan Ali. Masya Allah, Maha Besar kuasa Allah terhadap putra-putri yang barokah.
2.      Jiwa, saya lupa keterangannya mungkin sedang tertidur.
3.      Akal, akal harus dibangun dan dipelihara karena kemampuan akal inilah yang Allah janjikan untuk ditinggikan kepada orang-orang yang berilmu. Oleh karena itu, kita harus punya kompetensi di bidang tertentu yang menjadi identitas kita.
4.      Masyarakat, masyarakat ini menjadi penting karena akan menimbulkan kehidupan yang madani. Kehidupan yang saling menghormati dan menyayangi. Dalam konteks kenegaraan masyarakat penting untuk dibangun dipelihara agar negaranya menjadi kuat.
5.      Harta, karena kefakiran dekat dengan kekufuran oleh karena itu, umat islam haruslah kuat untuk memiliki harta yang baik untuk dpat menjalankan perintah-perintah agama seperti zakat, infaq, shodaqoh, umrah, haji, dll
Itulah sekilas perjalanan setengah hari saya di Bank Indonesia, mohon maaf jika memang tidak disertakan rujukan surat-surat dan dasar hadistnya, jika ada yang mau memperbaiki, mengoreksi, meluruskan tulisan ini, saya sangat terbuka

Wallahu a’lam bishawab

0 comments:

Bank Indonesia, di hari Jumat (Part 1)

21:41 Faris Budi 0 Comments


Tanpa sadar perjalananku hari ini sampai ke Bank Indonesia, perjuangan untuk menghidupkan gerakan Indonesia Bangun Desa harus terus diupayakan, berbekal link dari rekan, kita berdua datang ke Bank Indonesia, Kebun Sirih Jakarta. Disinilah berkumpul orang-orang terbaik bangsa ini, karena konon sdm terbaik yang tidak ke luar negeri, larinya ke Bank Indonesia. Megah memang bangunan Bank, Perlatan dan penjagaannya pun maksimal karena dokumen-dokumen penting negara, kekayaan, data2 negara Indonesia ada di Bank ini.
Ketika sudah mulai mendekati gedung sudah tampak wajah-wajah cerdas dan profesionalitas pegawainya, apalagi setelah masuk ke ruangan2, meskipun saya sendiri juga tidak tahu bagaimana mereka bekerja.  Kami menemui Bu Enny, di Lantai 21 selaku penghubung untuk bertemu dengan Pak Djoko Pitoyo (Manager, Head of Unit Office of The Governor) kita berbicang mengenai program IBD begitupun sebaliknya Beliau menyampaikan tentang CSR Bank Indonesia.
Masuk dipertemuan yang kedua, kami bertemu Pak Triyatno, membicarakan tentang himpunan pensiunan Bank Indonesia yang akan menggarap kebun buah naga di daerah Purwakarta. Ada yang tertarik silahkan menghubungi saya.
Lepas dari itu, ternyata ada yang sangat menarik kejadian di hari Jumat ini. Karena waktu sudah pukul 11.30, Pas hari Jumat, Alhamdulillah bisa langsung sekalian jumatan di masjid Baitul Ikhsan, Bank Indonesia, yang pada saat itu khatib diisi oleh Pak Tifatul Sembiring (Menkominfo Era SBY jilid II). Khutbah Jumat yang sangat menarik. Ada 4 hal yang Beliau pesankan kepada jamaah:
Pertama, Diawali dengan cerita Khutbah Nabi muhammad tentang adanya hari Berbangkit, bahwa manusia akan dibangkitkan untuk diadili dalam hisab Allah menentukan akan masuk kemana kita setelah zaumul mahsyar, apakah surga atau neraka. Pesan nabi tersebut dibantah oleh seorang Quraisi yang menggali tanah dan mengambil tulang belulang yang sudah rapuh, bahwa ia tidak akan percaya bahwa tulang-tulang ini akan kembali berwujud seperti semula. Akhirnya Nabi menjawab melalui Firman Allah tentang penciptaan manusia, bahwa kita ada di dunia ini bukan dari apa2, nutfah yang dibilang menjijikkan dan akan buru-buru dicuci jika menempel di sarung atau celana kita.
Namun, Allah memiliki Kekuasaan dan Maha Pencipta, urusan membangkitkan manusia itu mudah bagi Allah, bagaimana penciptaan Allah mengenai tatasurya ini sudah tidak ada bisa dijangkau oleh akal manusia, karena perumpamaan seorang ahli ilmu bahwa bumi ini ibarat butir pasir di gurun sahara, apa lagi manusia? Mau sombong seperti apa kita dihadapan Allah, sungguh tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah.
Kedua, Tetapi, manusia diberikan kelebihan oleh Allah, karena manusia merupakan sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah. Manusia diberikan karunia akal yang tidak ada tandingannya oleh Allah, Sekuat-kuatnya Jin, ia tetap tidak bisa membuat pesawat, yang mampu menerbangkan 300 Ton Besi ke Udara. Setaat-taatnya malaikat ia juga tidak bisa membuat besi mengapung di laut membawa ribuan penumpang dalam kapal pesiar. Dan Allah pun berfirman mengenai akan diciptakan manusia untuk menjadi khalifah dimuka bumi. Karena gunung, malaikat, tidak kuasa menerima tawaran Allah ini.
bersambung..

0 comments:

Oleh-oleh dari Food Security Summit: Asia 2014

08:30 Faris Budi 0 Comments


Merupakan sebuah kesempatan langka untuk dapat berpartisipasi dalam konferensi Internasional Food Security Summit: Asia 2014 yang diselenggarakan oleh AID & International Development Forum pada tanggal 8-9 Oktober 2014 di Hotel Ambhara, Jakarta. Saya hadir untuk mewakili Yayasan Bina Desa Indonesia bersama 4 orang rekan perjuangan saya di Yayasan ini. Senang bisa bergaul di dunia International mewakili sebuah NGO yang bergerak dibidang pemberdayaan SDM Muda di Bidang pertanian dan Pembangunan Desa.
Lalu ada apa dalam acara tersebut?
Konferensi ini berisi paparan makalah dari berbagai latar belakang ilmu mengenai produksi pertanian dan nutrisi yang disampaikan dalam bentuk panel-panel diskusi dari berbagai latar belakang, akademisi, praktisi, pemerintahan, dan aktifis. Ketika kita berbicara mengenai ketahanan pangan, (Food Security) maka akan ada 2 pembahasan yang dibahas, yaitu: 1) Produksi Makanan dan 2) Nutrisi Makanan. Pada kesempatan itu, saya berada di forum Produksi Makanan yang banyak tercipta oleh kegiatan pertanian.
Food Production di lantai 3 membahas mengenai isu global tentang Perubahan Iklim, Kelangkaan Sumberdaya, dan Pertambahan Penduduk. Ketiga isu besar tersebut tentu akan mempengaruhi perkembangan produksi makanan di dunia. How feed the world? Di tahun 2050 penduduk dunia mencapai 10 Milyar jiwa sementara faktor-faktor produksi pertanian semakin langka. Kekhawatiran seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi ketika Malthus memprediksi bahwa ledakan penduduk seperti deret ukur sementara produksi makanan seperti deret hitung, namun hingga saat ini ternyata prediksi tersebut tidak terbukti dengan baik.
Dalam Al Quran, Allah telah menjamin rezeki setiap makhluknya bahkan sampai burung dan binatang melata sekalipun. Selama dunia ini masih ada, insyaAllah kekhawatiran ini tidak usah dirisaukan, orang-orang luar negeri khawatir karena mereka tidak memiliki pengetahuan iman yang cukup. Karena sebagian besar bukan beragama islam, namun bagi orang islam cukuplah kita bertakwa dan berusaha sebaik-baiknya untuk tetap dekat Allah, Insya Allah rezeki kita sudah dicukupi oleh Allah SWT.
Menarik juga dalam konferensi tersebut disebutkan makanan-makanan alternatif untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, yaitu salah satunya belalang. Mengenai hal ini, Allah pun sudah jelas menyampaikan dalam Al Quran, dua bangkai binatang yang masih halal dimakan adalah ikan dan belalang oleh karena itu, konferensi-konferensi seperti ini tentu akan semakin menguatkan iman kita terhadap apa yang sudah difirmankan Allah dalam Al Quran. Kerusakan bumi dan wabah-wabah penyakit yang datang di dunia ini tidak lain dan tidak bukan, adalah bagian dari ulah manusia itu sendiri yang rakus dan tamak dalam memandang dunia. Na’udzubillah hi mindzaliq.
Lantas bagaimana kita menyikapinya?
Ya informasi dan paparan paper ilmiah tersebut cukuplah menjadi kewaspadaan kita. Kita harus terus berupaya menghadapi dan menjawab tantangan tersebut, karena Allah sudah menjanjikan pula untuk merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut berusaha untuk merubahnya.  Seperti yang sudah dilakukan oleh Filiphina, Malaysia, New Zealand, Australia, Thailand, dan Jepang merupakan contoh-contoh kesuksesan dalam bidang pertanian yang patut menjadi teladan bagi kita sebagai ummat yang seharusnya lebih tahu dan lebih paham akan perintah Allah untuk memakmurkan bumi dan isinya.

Indonesia sebagai tuan rumah dalam konferensi tersebut, tidak banyak bisa berbuat dan berbicara lebih. Kualitas materi dan presentasi dari sebagian pemateri yang disampaikan oleh kementrian pertanian, ataupun aktifis pertanian nasional membuat hati miris. Ketika negara-negara lain sudah menunjukkan kesuksesan dan keberhasilan dalam pertanian, Indonesia masih bergelut dalam isu-isu konflik kebijakan, konversi lahan, infrastruktur, inefisiensi distribusi dan minat SDM muda yang rendah di dunia pertanian.
Saya pribadi harus menyadari, bahwa terhadap isu ini belum bisa berbuat banyak. Berpendapat dan berkomentar memang sangatlah mudah, namun untuk bertindak memang perlu kapasitas dan komitmen yang tinggi dan konsisten. Oleh karena itu, melalui Yayasan Bina Desa Indonesia dalam wadah gerakan Indonesia Bangun Desa saya mencoba berpartisipasi untuk membangun SDM Muda agar kembali tertarik di bidang pertanian dan kembali ke desa untuk membangun pertanian di desanya. Insya Allah dalam 5 tahun kedepan akan tercipta kader-kader inti pertanian yang mampu menerapkan teknologi dan menciptakan nilai tambah di dunia pertanian di Indonesia. Hingga terwujudnya negeri yang diberkahi, yaitu negeri yang dikanan kirinya ada kebun, dan penduduk negeri itu makan dan minum dari hasil kebun-kebun tersebut. Aamiin

Salam Agropreneur... 

0 comments:

Satanic Finance

19:42 Faris Budi 0 Comments


"l believe that banking institutions are more dangerons to our liberties than standing armies. The issuing power (of money) should be taken away from the banks and restored to the people to whom it properly belongs."
Thomas Jefferson

Buku ini saya baca di Perpustakaan Masjid Nurul Mursalin, Bungur, Senen dekat kantor Yayasan Bina Desa Indonesia. Buku ini telah terbit sejak tahun 2007, namun biasanya hanya pembaca-pemabac khusus yang peduli terhadap buku-buku seperti ini, karena buku ini akan menguak dan mengungkapkan kesalahan-kesalahan dan kegagalan-kegalan sistem ekonomi. Tema utama yang ada dalam buku ini adalah apa yang terjadi dalam sistem ekonomi dunia yang di dominasi oleh 3 Pilar : Uang Kertas (Fiat Money berupa dolar ), Persyaratan Dana Cadangan (Minimum Dana Cadangan 10 %), dan Bunga (Interest yang distandarkan biayasan sekitar 5-10 %); yang ketiga pilar tersebut dilakukan dan dikendalikan oleh Federal Reserve System (The Fed) yang merupakan Bank Sentral dunia.

Buku ini mengungkapkan bahwa sistem Keuangan yang berlaku di dunia ini sebenarnya dibuat dan dibentuk oleh beberapa orang saja yang memiliki saham di The Fed. The Fed bukanlah bank sentral Amerika yang di miliki oleh negara Amerika, The Fed merupakan sebuah institusi yang dibuat oleh beberapa orang yang mampu mengatur tatanan ekonomi di seluruh dunia, mereka bisa menentukan negara mana yang akan maju, dan negara mana yang akan krisis, karena sebenarnya pergerakan ekonomi dunia sudah ada yang mengendalikan.

Sistem ekonomi ini yang menjadikan sebuah negara menjadi kuli dari para pemilik The Fed. Sistem ini juga yang membuat manusia menjadi tamak, rakus, berlebih-lebihan dalam berbelanja, maniak hutang, yang sebenarnya perilaku ini sangat dibenci oleh Rosulullah SAW. Riba yang jelas-jelas haram menjadi hal yang biasa, setingkat dengan babi, dan miras, malah menjadi primadona, dan sistem ini juga yang akan menghancurkan tatanan sistem kegotong royongan, tolong menolong dan bekerja keras dalam mendapatkan kesuksesan. Dunia seakan-akan sibuk bergrak dengan cepatnya, melupakan umat untuk mempelajari agamanya, karena sistem ini tidak hanya menyerang agama islam, agama-agama samawi lain juga sebenarnya terserang.

Buku ini juga mengungkapkan bahwa usaha dan upaya orang-orang yang tahu mekanisme kerja Satanic Finance bahwa akan menghancurkan sebuah negara, terus dibendung dan dilawan. Sistem ini pulalah yang membuat hadirnya Islamic Banking sebagai terobosan solusi jaman menjadi hanya sekedar syaria bank (entah syariah siapa yang diikuti) karena dalam pendekatan bank islam selalu ada empat pilar utama yaitu aqidah, syariah, ibadah, dan akhlak yang tidak dikedepankan dalam bank syariah.

Khususnya di Indonesia, tatanan ekonominya sudah di setting oleh penganut paham-paham ini yang sudah selalu ditempatkan di bagian Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif sehingga sudah akan sangat sulit untuk merubah tatana ekonomi yang mensejahterakan rakyak. Sebagian Besar Pejabat dan Anggota Dewan sudah sangat haus akan ketamakan yang hanya memperjuangkan perutnya sendiri, sementara pejabat-pejabat yang baik semakin hadir merasa tersingkirkan yang memang tidak diberikan kesempatan untuk berkembang.

Pada penghujung buku sedikit dibahas, solusi dari sudah mengakarnya budaya dalam 3 pilar Satanic Finance ini, bahwa hanya dengan adanya El Libertador, seorang pemimpin yang kuat dalam ilmu islam dan berjiwa militan dan mampu hidup prihatin serta menggelorakan hidupnya apa adanya jauh dari kemanjaan menjadi teladan umat-umatnya. Insya Allah di Indonesia akan muncul pemimpin ini di dekade-dekade mendatang dan saatnya kembali menggunakan standar emas dan perak
Wallahua’lam bishowab

Bisa download Pdf Buku ini di


0 comments:

TATA CARA PEMBENTUKAN KOPERASI

08:03 Faris Budi 0 Comments


Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis. Definisi ini, saya ambilkan dari literatur ICA (International Coopertive Aliance) yang merupakan wadah internasional bagi para kader koperasi di seluruh dunia.
Bagaimana pembentukan koperasi? Berikut akan saya paparkan pengalaman saya dalam aktif dalam gerakan koperasi dan aktif pula mengelola koperasi saat saya masih mahasiswa, koperasi Mahasiswa yang terbesar di Indonesia – Koperasi “Kopma UGM”. Meskipun anggota koperasi, pengurus koperasi, tetapi tidak semua kader koperasi tahu bagaimana membentuk koperasi, karena sebagian besar kader koperasi, hanya aktif terlibat tanpa mengetahui seluk beluk bagaimana koperasi itu terbentuk. Oleh karena itu, perlu saya sampaikan sebagai bahan ketika kita ke desa atau ketika kita melaksanakan KKN, biasanya koperasi akan sangat melekat erat di warga pedesaan khususnya di Indonesia.
Proses pendirian koperasi di Indonesia diatur dalam 3 payung hukum:
1.      UU 25 Tahun 1992 (Sedang dirancang RUU yang baru, setelah UU no 17 tahun 2012 di anulir oleh MK)
2.      PP 04 tahun 1994
3.      Permen 01 tahun 2006
Para kader koperasi harus membuka dan mempelajari isi peraturan-peraturan tersebut. Setelah itu, ada 2 rapat yang harus dilakukan:
1.      Rapat Persiapan
Rapat ini membahas persiapan awal pembentukan koperasi untuk menyiapkan Sususan Pengurus, Pengawas, Dewan Penasehat, AD/ART, usaha apa yang akan dijalankan, jenis koperasi apa yang akan dibuat: Koperasi Konsumen, Produsen, Jasa, dan Simpan Pinjam
Perlu diketahui depatemen koperasi sudah tidak membolehkan berdirinya koperasi serba usaha. Nama koperasi juga harus mencerminkan jenis koperasi misalkan Koperasi Produsen “Mina Keluarga” atau Koperasi Konsumen “Subur Makmur”.
2.      Rapat Pembentukan
Rapat pembentukan adalah rapat yang harus dihadiri oleh pejabat Dinas Koperasi dan UMKM biasanya bagian kelembagaan tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Kementrian. Kedatangan pejabat ini harus sesuai dengan keanggotaan yang akan dihimpun oleh koperasi, jika anggotanya setingkat kabupaten atau kota, cukup mengundang dinas kabupaten, namun jika anggotanya levelnya nasional maka harus dihadiri oleh pejabat dari kementrian koperasi, (Undangan ditujukannya, meskipun nanti yang hadir bisa juga dari dinas kabupaten, menurut disposisi dari kementrian). Rapat pembentukan ini harus dihadiri oleh minimal 20 calon anggota yang akan membentuk koperasi dan sudah disiapkan perangkat organisasinya Pengurus dan Pengawas, dan AD/ART.
Apa saja yang harus disiapkan dokumen-dokumennya diatur dalam permen 01 tahun 2006, disini lengkap dilahkan mendownload peraturan-peraturan tersebut.
Terus selanjunya, setelah rapat selesai ada notulensi-notulensi dan persyaratan administrasi yang harus dilengkapi sebelum terbentuk badan hukum koperasi. Persyaratan administrasi ini, akan disampaikan oleh perwakilan dinas yang menghadiri acara pembentukan koperasi. Mulai dari akta notaris, dll.
Persyaratan tersebut kemudian dikirimkan ke dinas koperasi setempat, dan akan ada keputusan ditolak atau diterima ajuan berdirinya koperasi tersebut. Jika diterima paling lambat 3 bulan baru akan diterbitkan SK dari Dinas Badan Hukum Koperasi sudah terbentuk, jika di tolak akan ada pemberitahuan dan bisa diajukan kembali, aturan ini juga sudah lengkap ada di Permen 01 tahun 2006.
Bagaimana kawan, sudah mengerti kan? Sekarang sudah tidak usah pusing-pusing lagi jika ingin mendirikan koperasi. Jika ada pertanyaan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan butuh keterangan, dapat datang ke dinas koperasi bagaian kelembagaan koperasi.
Jika ingin bertanya kepada penulis, dapat chat me di 085643897377 atau email di farisbuditrinugroho@gmail.com
Salam Koperasi Indonesia.. Bravoo.. !!!


0 comments: