Memaknai berkebun (Part 1)

19:12 Faris Budi 0 Comments


Sobat petagoritma yang di rahmati Allah,
Sudah lama ni, ane gak buat tulisan. Maklum banyak tugas menumpuk di akhir tahun, mumpung di hari Sabtu, pada sesi kali ini ane akan sharing tentang filosopi berkebun. Ya, berkebun adalah suatu aktiftas yang penuh dengan inspirasi. Apa aja yang bisa ane sharing dalam aktifitas saya berkebun di tengah hiruk pikuk Jakarta, berikut inspirasinya;

Sebelum berkebun, perlu kita persiapkan media tanam yang penuh dengan nutrisi. Nutrisi ini yang nantinya menjadi sumber makanan untuk pertumbuhan tanaman. Sama seperti kehidupan kita, sebelum menajadi manusia dewasa yang siap menghadapi tantangan kedepan. Menjalani karir dan passion dengan penuh komitmen, kita harus tau lingkungan seperti apa yang akan kita pilih. Teman-teman seperti apa yang ada di dekat kita, serta hasrat seperti apa yang kita cari. Semua itu nantinya yang akan membesarkan kita, layaknya tanah yang penuh dengan nutrisi.

Pilih bibit yang unggul, karena bibit yang unggul akan lebih mudah untuk tumbuh dan tahan terhadap gangguan. Bibit diibaratkan adalah diri kita sendiri, untuk menjadi manusia yang unggul. Dari Imam Hasan Al Banna memberikan rambu-rambu dalam muwassafat http://www.jalanjuang.com/muwassafat-tarbiyyah/ dan menurut saya artikel tersebut cukup memberikan pengetahuan bagaiamana kita menjadi bibit yang unggul.

Setelah bibit ternanam, dan tumbuh biasanya kita melakukan perawatan yang salah satunya adalah pemupukan. Begitu pula dengan manusia, meskipun kita sudah memiliki modal pribadi yang unggul, dan hidup dalam lingkungan baik. Namun, jika diri kita tidak senantiasa memberkali dengan ilmu-ilmu baru yang terus berkembang, teknologi yang semakin maju. Semakin lama kita juga akan ketinggalan. Oleh karena itu, belajar, atau menajamkan gergaji dalam istilah seven habits, adalah keniscayaan. wajib hukumnya bagi muslim untuk mencari ilmu. Pupuk juga merupakan lauk pauk dalam makanan. Tanah sudah menyiapkan nasi untuk berkembang tanaman, namun jika makanan pendamping tak tersedia, pertumbuhan tanaman pun akan terganggu. Oleh karena itu, kita pun sudah sangat dibekali dengan ilmu-ilmu dasar seperti bahasa, agama, dan ekonomi. Namun, jika kita tidak menambah ilmu-ilmu lainnya. Pertumbuhan kita juga akan terganggu.

Penanganan hama dan penyakit, apapun jenis tanamannya ketika sudah mulai tumbuh gangguan hama dan penyakit senantiasa mengintai. Ketika tidak ada upaya preventif yang dilakukan bisa jadi tanaman yang mulanya tumbuh dengan baik, akan mati atau rusak. Begitu juga dengan diri kita, semakin bertumbuh dan berkembang, bersinggungan dengan teknologi dan ilmu-ilmu baru, bukan berarti kita bebas dari ancaman. Dimanapun kita berada, ancaman, pengaruh negatif, dan sifat-sifat buruk, akan terus hadir dalam diri kita. Semua ini tidak terlepas dari musuh utama kita yaitu syetan, baik dalam wujud jin maupun dalam wujud manusia. Sifat buruk ini, hingga kita dijemput ajalnya mereka akan terus menggelincirkan kita semua ke arah neraka. Oleh karena itu, selalu bentengi diri kita dari gangguan-gangguan tersebut, bisa dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunah yang dianjurkan seperti puasa, tahajud, baca quran, sedekah, menjaga wudhu, dan masih banyak lagi. Rosulullah SAW sudah mencontohkan, tinggal bagaimana kita mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

0 comments:

Memaknai berkebun (Part 2-Habis)

19:00 Faris Budi 0 Comments

Pengairan, air adalah sumber dari kehidupan. Berkah Allah SWT menciptakan sebagian besar dari Bumi ini adalah air, karena memang nilai manfaatnya yang sangat luar bisa. Lebih dari 70% tubuh kita juga terdiri dari unsur air. Fungsi air sangat vital, pun dalam diri manusia. Nilai-nilai filosofis air juga sudah banyak dibahas dalam blog dan artikel, sudah tidak diragukan lagi air memiliki banyak manfaat. Artikel ini cukup lengkap mengaitkan air dengan filosofi hidup http://www.ulilalbab.com/2012/03/filosofi-air-dari-aji-tirta-jati.html


Dalam kacamata penulis, Air bisa diibaratkan sebagai gabungan dari iman, islam, dan ikhsan. Tanpa ketiga elemen tersebut, kehidupan ini tidak akan berarti apa-apa. Nilai air ini memang tinggi dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, dalam setiap tantangan dan pertumbuhan diri penulis, ketika apapun yang kita lakukan di dunia ini, penulis akan terus merefresh dan mengevaluasi di setiap perjalanannya untuk dikembalikan pada iman, islam, dan ikhsan. Ketiganya menjadi penyejuk, petunjuk, dan penerang jalan kehidupan di dunia ini.

Panen, akhir penantian panjang dalam berkebun adalah pemanenan. Aktifitas ini menimbulkan kelegaan yang penuh dengan rasa syukur. Kerja keras merawat tanaman dan menumbuhkan pepohonan, akhirnya terbayar tuntas dengan hasil panen yang melimpah. Namun, Apakah dengan melakukan 5 hal, yang disebutkan diatas dapat menjamin hasil panen yang melimpah? Tentu saja tidak. Semua tergantung oleh pemberian Allah. Begitu pula dalam kehidupan kita, semua upaya maksimal sudah dilakukan, tindakan maksimal sudah dilaksanakan, perencanaan yang matang, eksekusi dengan penuh perhitungan, perawatan yang optimal semua masih tergantung pada Sang Pemberi Keputusan. 

Sebagai manusia yang tak pernah terhidar dari perbuatan salah dan lupa, manusia wajib untuk terus berdoa, dan berupaya agar pada masa akhir kehidupan kita dapat diberikan kenikmatan yang ditunggu-tunggu yaitu balasan surga dari Allah SWT melalui ridho-Nya. Penulis sendiri yang masih sangat dangkal dapat berbicara tema ini, juga tidak bisa panjang lebar menerangkan dan menjelaskan apa yang sudah dirangkum dalam Firman-Nya di Al-Quran. Peran penulis hanyalah terus menerus berupaya agar kelak Allah memberikan ridho-Nya kepada kita semua menjadi manusia-manusia pilihan-Nya yang mampu bersanding dengan Nabi dan Rosul, menjadi manusia-manusia yang mampu memberikan manfaat dan petunjuk bagi manusia lainnya.

Demikianlah, sharing pada Sabtu sore ini, semoga bermanfaat. Penulis sangat terbuka akan masukan dan kritikan dalam artikel ini, sampaikan langsung dalam komentar atau email ke farisbuditrinugroho@gmail.com

0 comments:

Hati-Hati dalam membeli obat

08:53 Faris Budi 0 Comments

Banyak sekali obat yang beredar luas saat ini ternyata tidak di jamin kehalalannya, selain memang belum ada aturan undang-undang. Tampaknya pemerintah sengaja membiarkan ini terjadi. Bayangkan dengan penduduk islam terbanyak di dunia. Negara ini tidak berdaya membendung obat-obat yang masuk di Indonesia.

Menurut Ustd. Muhaimin Iqbal (Pendiri Gerai Dinar), hanya 0,07 % obat yang beredar di Indonesia memiliki sertifikat halal. Hal ini seharusnya menjadi isu besar di negeri ini. Namun, karena cukup besarnya kue ekonomi dari peredaran obat-obat kimia ini, membuat pemerintah terlena, dan DPR pun belum bisa berbuat banyak sampai tahun ini.

MUI sudah memberikan batasan penggunaan alkohol dalam obat dan makanan yaitu tidak melebihi dari 1 %, oleh karena itu obat-obat yang berkadar alkohol lebih dari itu bisa dipastikan haram. Alkohol banyak digunakan dalam industri obat batuk, yang memang banyak beredar dan batuk juga penyakit yang paling sering terjadi di masyarakat kita. Jadi sebelum anda memutuskan untuk membeli obat. Mohon periksa dulu label nya dan kandungan alkoholnya.
Kita harus tetap waspada terhadap apa-apa yang masuk dalam tubuh kita, semoga hidup kita berkah dan bermanfaat.


Wallahu A’lam bishowab

0 comments:

Bank Indonesia, di hari Jumat (Part 2-Habis)

21:42 Faris Budi 0 Comments

Ketiga, Tugas Khalifah ada dua: Membangun dan Memelihara. Pesan Ustad jika memang kita belum bisa membangun cukup kita memeliharanya. Namun, kondisi saat ini tidak banyak orang yang mau dan mampu memelihara bumi. Banyak dari manusia yang berbuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah. Karena malaikat pernah mempertanyakan juga kepada Allah, Mengapa menciptakan manusia? Padahal ia hanya akan melakukan kerusakan dan pertumpahan darah di Bumi ini. Namun, kuasa Allah memang tidak ada yang menghalangi.
Karena diberikan kelebihan dan kesempurnaan ciptaan ini maka manusi bisa berwujud malaikat atau Jin. Bahkan dalam suatu riwayat bahwa manusia derajanya bisa melebihi malaikat dan bahkan dibawah jin. Oleh karena itu, manusia memang merupakan mahkluk ciptaan Allah yang sempurna.
Keempat, Tugas sebagai khalifah itu seperti apa? Ternyata ada 5, yang dibangun dan dipelihara pesan khatib:
1.      Agama, ya kita harus senantiasa membangun pengetahuan agama kita. Karena inilah yang akan menyelamatkan kita di dunia ini. Rosulullah SAW sebelum meninggal berpesan kepada Putri Kesayangannya Fatimah Az Zahra, bahwa untuk terus memelihara keluarga dalam agama Allah. Karena ayahmu (Nabi Muhammad SAW) tidak bisa memasukkan mu ke dalam surga. Sehingga dari Perumpuan inilah lahirlah tokoh-tokoh besar agama islam. Sampai walisongo di Indonesia pun konon dari keturunan Fatimah dan Ali. Masya Allah, Maha Besar kuasa Allah terhadap putra-putri yang barokah.
2.      Jiwa, saya lupa keterangannya mungkin sedang tertidur.
3.      Akal, akal harus dibangun dan dipelihara karena kemampuan akal inilah yang Allah janjikan untuk ditinggikan kepada orang-orang yang berilmu. Oleh karena itu, kita harus punya kompetensi di bidang tertentu yang menjadi identitas kita.
4.      Masyarakat, masyarakat ini menjadi penting karena akan menimbulkan kehidupan yang madani. Kehidupan yang saling menghormati dan menyayangi. Dalam konteks kenegaraan masyarakat penting untuk dibangun dipelihara agar negaranya menjadi kuat.
5.      Harta, karena kefakiran dekat dengan kekufuran oleh karena itu, umat islam haruslah kuat untuk memiliki harta yang baik untuk dpat menjalankan perintah-perintah agama seperti zakat, infaq, shodaqoh, umrah, haji, dll
Itulah sekilas perjalanan setengah hari saya di Bank Indonesia, mohon maaf jika memang tidak disertakan rujukan surat-surat dan dasar hadistnya, jika ada yang mau memperbaiki, mengoreksi, meluruskan tulisan ini, saya sangat terbuka

Wallahu a’lam bishawab

0 comments:

Bank Indonesia, di hari Jumat (Part 1)

21:41 Faris Budi 0 Comments


Tanpa sadar perjalananku hari ini sampai ke Bank Indonesia, perjuangan untuk menghidupkan gerakan Indonesia Bangun Desa harus terus diupayakan, berbekal link dari rekan, kita berdua datang ke Bank Indonesia, Kebun Sirih Jakarta. Disinilah berkumpul orang-orang terbaik bangsa ini, karena konon sdm terbaik yang tidak ke luar negeri, larinya ke Bank Indonesia. Megah memang bangunan Bank, Perlatan dan penjagaannya pun maksimal karena dokumen-dokumen penting negara, kekayaan, data2 negara Indonesia ada di Bank ini.
Ketika sudah mulai mendekati gedung sudah tampak wajah-wajah cerdas dan profesionalitas pegawainya, apalagi setelah masuk ke ruangan2, meskipun saya sendiri juga tidak tahu bagaimana mereka bekerja.  Kami menemui Bu Enny, di Lantai 21 selaku penghubung untuk bertemu dengan Pak Djoko Pitoyo (Manager, Head of Unit Office of The Governor) kita berbicang mengenai program IBD begitupun sebaliknya Beliau menyampaikan tentang CSR Bank Indonesia.
Masuk dipertemuan yang kedua, kami bertemu Pak Triyatno, membicarakan tentang himpunan pensiunan Bank Indonesia yang akan menggarap kebun buah naga di daerah Purwakarta. Ada yang tertarik silahkan menghubungi saya.
Lepas dari itu, ternyata ada yang sangat menarik kejadian di hari Jumat ini. Karena waktu sudah pukul 11.30, Pas hari Jumat, Alhamdulillah bisa langsung sekalian jumatan di masjid Baitul Ikhsan, Bank Indonesia, yang pada saat itu khatib diisi oleh Pak Tifatul Sembiring (Menkominfo Era SBY jilid II). Khutbah Jumat yang sangat menarik. Ada 4 hal yang Beliau pesankan kepada jamaah:
Pertama, Diawali dengan cerita Khutbah Nabi muhammad tentang adanya hari Berbangkit, bahwa manusia akan dibangkitkan untuk diadili dalam hisab Allah menentukan akan masuk kemana kita setelah zaumul mahsyar, apakah surga atau neraka. Pesan nabi tersebut dibantah oleh seorang Quraisi yang menggali tanah dan mengambil tulang belulang yang sudah rapuh, bahwa ia tidak akan percaya bahwa tulang-tulang ini akan kembali berwujud seperti semula. Akhirnya Nabi menjawab melalui Firman Allah tentang penciptaan manusia, bahwa kita ada di dunia ini bukan dari apa2, nutfah yang dibilang menjijikkan dan akan buru-buru dicuci jika menempel di sarung atau celana kita.
Namun, Allah memiliki Kekuasaan dan Maha Pencipta, urusan membangkitkan manusia itu mudah bagi Allah, bagaimana penciptaan Allah mengenai tatasurya ini sudah tidak ada bisa dijangkau oleh akal manusia, karena perumpamaan seorang ahli ilmu bahwa bumi ini ibarat butir pasir di gurun sahara, apa lagi manusia? Mau sombong seperti apa kita dihadapan Allah, sungguh tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah.
Kedua, Tetapi, manusia diberikan kelebihan oleh Allah, karena manusia merupakan sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah. Manusia diberikan karunia akal yang tidak ada tandingannya oleh Allah, Sekuat-kuatnya Jin, ia tetap tidak bisa membuat pesawat, yang mampu menerbangkan 300 Ton Besi ke Udara. Setaat-taatnya malaikat ia juga tidak bisa membuat besi mengapung di laut membawa ribuan penumpang dalam kapal pesiar. Dan Allah pun berfirman mengenai akan diciptakan manusia untuk menjadi khalifah dimuka bumi. Karena gunung, malaikat, tidak kuasa menerima tawaran Allah ini.
bersambung..

0 comments:

Oleh-oleh dari Food Security Summit: Asia 2014

08:30 Faris Budi 0 Comments


Merupakan sebuah kesempatan langka untuk dapat berpartisipasi dalam konferensi Internasional Food Security Summit: Asia 2014 yang diselenggarakan oleh AID & International Development Forum pada tanggal 8-9 Oktober 2014 di Hotel Ambhara, Jakarta. Saya hadir untuk mewakili Yayasan Bina Desa Indonesia bersama 4 orang rekan perjuangan saya di Yayasan ini. Senang bisa bergaul di dunia International mewakili sebuah NGO yang bergerak dibidang pemberdayaan SDM Muda di Bidang pertanian dan Pembangunan Desa.
Lalu ada apa dalam acara tersebut?
Konferensi ini berisi paparan makalah dari berbagai latar belakang ilmu mengenai produksi pertanian dan nutrisi yang disampaikan dalam bentuk panel-panel diskusi dari berbagai latar belakang, akademisi, praktisi, pemerintahan, dan aktifis. Ketika kita berbicara mengenai ketahanan pangan, (Food Security) maka akan ada 2 pembahasan yang dibahas, yaitu: 1) Produksi Makanan dan 2) Nutrisi Makanan. Pada kesempatan itu, saya berada di forum Produksi Makanan yang banyak tercipta oleh kegiatan pertanian.
Food Production di lantai 3 membahas mengenai isu global tentang Perubahan Iklim, Kelangkaan Sumberdaya, dan Pertambahan Penduduk. Ketiga isu besar tersebut tentu akan mempengaruhi perkembangan produksi makanan di dunia. How feed the world? Di tahun 2050 penduduk dunia mencapai 10 Milyar jiwa sementara faktor-faktor produksi pertanian semakin langka. Kekhawatiran seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi ketika Malthus memprediksi bahwa ledakan penduduk seperti deret ukur sementara produksi makanan seperti deret hitung, namun hingga saat ini ternyata prediksi tersebut tidak terbukti dengan baik.
Dalam Al Quran, Allah telah menjamin rezeki setiap makhluknya bahkan sampai burung dan binatang melata sekalipun. Selama dunia ini masih ada, insyaAllah kekhawatiran ini tidak usah dirisaukan, orang-orang luar negeri khawatir karena mereka tidak memiliki pengetahuan iman yang cukup. Karena sebagian besar bukan beragama islam, namun bagi orang islam cukuplah kita bertakwa dan berusaha sebaik-baiknya untuk tetap dekat Allah, Insya Allah rezeki kita sudah dicukupi oleh Allah SWT.
Menarik juga dalam konferensi tersebut disebutkan makanan-makanan alternatif untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, yaitu salah satunya belalang. Mengenai hal ini, Allah pun sudah jelas menyampaikan dalam Al Quran, dua bangkai binatang yang masih halal dimakan adalah ikan dan belalang oleh karena itu, konferensi-konferensi seperti ini tentu akan semakin menguatkan iman kita terhadap apa yang sudah difirmankan Allah dalam Al Quran. Kerusakan bumi dan wabah-wabah penyakit yang datang di dunia ini tidak lain dan tidak bukan, adalah bagian dari ulah manusia itu sendiri yang rakus dan tamak dalam memandang dunia. Na’udzubillah hi mindzaliq.
Lantas bagaimana kita menyikapinya?
Ya informasi dan paparan paper ilmiah tersebut cukuplah menjadi kewaspadaan kita. Kita harus terus berupaya menghadapi dan menjawab tantangan tersebut, karena Allah sudah menjanjikan pula untuk merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut berusaha untuk merubahnya.  Seperti yang sudah dilakukan oleh Filiphina, Malaysia, New Zealand, Australia, Thailand, dan Jepang merupakan contoh-contoh kesuksesan dalam bidang pertanian yang patut menjadi teladan bagi kita sebagai ummat yang seharusnya lebih tahu dan lebih paham akan perintah Allah untuk memakmurkan bumi dan isinya.

Indonesia sebagai tuan rumah dalam konferensi tersebut, tidak banyak bisa berbuat dan berbicara lebih. Kualitas materi dan presentasi dari sebagian pemateri yang disampaikan oleh kementrian pertanian, ataupun aktifis pertanian nasional membuat hati miris. Ketika negara-negara lain sudah menunjukkan kesuksesan dan keberhasilan dalam pertanian, Indonesia masih bergelut dalam isu-isu konflik kebijakan, konversi lahan, infrastruktur, inefisiensi distribusi dan minat SDM muda yang rendah di dunia pertanian.
Saya pribadi harus menyadari, bahwa terhadap isu ini belum bisa berbuat banyak. Berpendapat dan berkomentar memang sangatlah mudah, namun untuk bertindak memang perlu kapasitas dan komitmen yang tinggi dan konsisten. Oleh karena itu, melalui Yayasan Bina Desa Indonesia dalam wadah gerakan Indonesia Bangun Desa saya mencoba berpartisipasi untuk membangun SDM Muda agar kembali tertarik di bidang pertanian dan kembali ke desa untuk membangun pertanian di desanya. Insya Allah dalam 5 tahun kedepan akan tercipta kader-kader inti pertanian yang mampu menerapkan teknologi dan menciptakan nilai tambah di dunia pertanian di Indonesia. Hingga terwujudnya negeri yang diberkahi, yaitu negeri yang dikanan kirinya ada kebun, dan penduduk negeri itu makan dan minum dari hasil kebun-kebun tersebut. Aamiin

Salam Agropreneur... 

0 comments:

Satanic Finance

19:42 Faris Budi 0 Comments


"l believe that banking institutions are more dangerons to our liberties than standing armies. The issuing power (of money) should be taken away from the banks and restored to the people to whom it properly belongs."
Thomas Jefferson

Buku ini saya baca di Perpustakaan Masjid Nurul Mursalin, Bungur, Senen dekat kantor Yayasan Bina Desa Indonesia. Buku ini telah terbit sejak tahun 2007, namun biasanya hanya pembaca-pemabac khusus yang peduli terhadap buku-buku seperti ini, karena buku ini akan menguak dan mengungkapkan kesalahan-kesalahan dan kegagalan-kegalan sistem ekonomi. Tema utama yang ada dalam buku ini adalah apa yang terjadi dalam sistem ekonomi dunia yang di dominasi oleh 3 Pilar : Uang Kertas (Fiat Money berupa dolar ), Persyaratan Dana Cadangan (Minimum Dana Cadangan 10 %), dan Bunga (Interest yang distandarkan biayasan sekitar 5-10 %); yang ketiga pilar tersebut dilakukan dan dikendalikan oleh Federal Reserve System (The Fed) yang merupakan Bank Sentral dunia.

Buku ini mengungkapkan bahwa sistem Keuangan yang berlaku di dunia ini sebenarnya dibuat dan dibentuk oleh beberapa orang saja yang memiliki saham di The Fed. The Fed bukanlah bank sentral Amerika yang di miliki oleh negara Amerika, The Fed merupakan sebuah institusi yang dibuat oleh beberapa orang yang mampu mengatur tatanan ekonomi di seluruh dunia, mereka bisa menentukan negara mana yang akan maju, dan negara mana yang akan krisis, karena sebenarnya pergerakan ekonomi dunia sudah ada yang mengendalikan.

Sistem ekonomi ini yang menjadikan sebuah negara menjadi kuli dari para pemilik The Fed. Sistem ini juga yang membuat manusia menjadi tamak, rakus, berlebih-lebihan dalam berbelanja, maniak hutang, yang sebenarnya perilaku ini sangat dibenci oleh Rosulullah SAW. Riba yang jelas-jelas haram menjadi hal yang biasa, setingkat dengan babi, dan miras, malah menjadi primadona, dan sistem ini juga yang akan menghancurkan tatanan sistem kegotong royongan, tolong menolong dan bekerja keras dalam mendapatkan kesuksesan. Dunia seakan-akan sibuk bergrak dengan cepatnya, melupakan umat untuk mempelajari agamanya, karena sistem ini tidak hanya menyerang agama islam, agama-agama samawi lain juga sebenarnya terserang.

Buku ini juga mengungkapkan bahwa usaha dan upaya orang-orang yang tahu mekanisme kerja Satanic Finance bahwa akan menghancurkan sebuah negara, terus dibendung dan dilawan. Sistem ini pulalah yang membuat hadirnya Islamic Banking sebagai terobosan solusi jaman menjadi hanya sekedar syaria bank (entah syariah siapa yang diikuti) karena dalam pendekatan bank islam selalu ada empat pilar utama yaitu aqidah, syariah, ibadah, dan akhlak yang tidak dikedepankan dalam bank syariah.

Khususnya di Indonesia, tatanan ekonominya sudah di setting oleh penganut paham-paham ini yang sudah selalu ditempatkan di bagian Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif sehingga sudah akan sangat sulit untuk merubah tatana ekonomi yang mensejahterakan rakyak. Sebagian Besar Pejabat dan Anggota Dewan sudah sangat haus akan ketamakan yang hanya memperjuangkan perutnya sendiri, sementara pejabat-pejabat yang baik semakin hadir merasa tersingkirkan yang memang tidak diberikan kesempatan untuk berkembang.

Pada penghujung buku sedikit dibahas, solusi dari sudah mengakarnya budaya dalam 3 pilar Satanic Finance ini, bahwa hanya dengan adanya El Libertador, seorang pemimpin yang kuat dalam ilmu islam dan berjiwa militan dan mampu hidup prihatin serta menggelorakan hidupnya apa adanya jauh dari kemanjaan menjadi teladan umat-umatnya. Insya Allah di Indonesia akan muncul pemimpin ini di dekade-dekade mendatang dan saatnya kembali menggunakan standar emas dan perak
Wallahua’lam bishowab

Bisa download Pdf Buku ini di


0 comments:

TATA CARA PEMBENTUKAN KOPERASI

08:03 Faris Budi 0 Comments


Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis. Definisi ini, saya ambilkan dari literatur ICA (International Coopertive Aliance) yang merupakan wadah internasional bagi para kader koperasi di seluruh dunia.
Bagaimana pembentukan koperasi? Berikut akan saya paparkan pengalaman saya dalam aktif dalam gerakan koperasi dan aktif pula mengelola koperasi saat saya masih mahasiswa, koperasi Mahasiswa yang terbesar di Indonesia – Koperasi “Kopma UGM”. Meskipun anggota koperasi, pengurus koperasi, tetapi tidak semua kader koperasi tahu bagaimana membentuk koperasi, karena sebagian besar kader koperasi, hanya aktif terlibat tanpa mengetahui seluk beluk bagaimana koperasi itu terbentuk. Oleh karena itu, perlu saya sampaikan sebagai bahan ketika kita ke desa atau ketika kita melaksanakan KKN, biasanya koperasi akan sangat melekat erat di warga pedesaan khususnya di Indonesia.
Proses pendirian koperasi di Indonesia diatur dalam 3 payung hukum:
1.      UU 25 Tahun 1992 (Sedang dirancang RUU yang baru, setelah UU no 17 tahun 2012 di anulir oleh MK)
2.      PP 04 tahun 1994
3.      Permen 01 tahun 2006
Para kader koperasi harus membuka dan mempelajari isi peraturan-peraturan tersebut. Setelah itu, ada 2 rapat yang harus dilakukan:
1.      Rapat Persiapan
Rapat ini membahas persiapan awal pembentukan koperasi untuk menyiapkan Sususan Pengurus, Pengawas, Dewan Penasehat, AD/ART, usaha apa yang akan dijalankan, jenis koperasi apa yang akan dibuat: Koperasi Konsumen, Produsen, Jasa, dan Simpan Pinjam
Perlu diketahui depatemen koperasi sudah tidak membolehkan berdirinya koperasi serba usaha. Nama koperasi juga harus mencerminkan jenis koperasi misalkan Koperasi Produsen “Mina Keluarga” atau Koperasi Konsumen “Subur Makmur”.
2.      Rapat Pembentukan
Rapat pembentukan adalah rapat yang harus dihadiri oleh pejabat Dinas Koperasi dan UMKM biasanya bagian kelembagaan tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Kementrian. Kedatangan pejabat ini harus sesuai dengan keanggotaan yang akan dihimpun oleh koperasi, jika anggotanya setingkat kabupaten atau kota, cukup mengundang dinas kabupaten, namun jika anggotanya levelnya nasional maka harus dihadiri oleh pejabat dari kementrian koperasi, (Undangan ditujukannya, meskipun nanti yang hadir bisa juga dari dinas kabupaten, menurut disposisi dari kementrian). Rapat pembentukan ini harus dihadiri oleh minimal 20 calon anggota yang akan membentuk koperasi dan sudah disiapkan perangkat organisasinya Pengurus dan Pengawas, dan AD/ART.
Apa saja yang harus disiapkan dokumen-dokumennya diatur dalam permen 01 tahun 2006, disini lengkap dilahkan mendownload peraturan-peraturan tersebut.
Terus selanjunya, setelah rapat selesai ada notulensi-notulensi dan persyaratan administrasi yang harus dilengkapi sebelum terbentuk badan hukum koperasi. Persyaratan administrasi ini, akan disampaikan oleh perwakilan dinas yang menghadiri acara pembentukan koperasi. Mulai dari akta notaris, dll.
Persyaratan tersebut kemudian dikirimkan ke dinas koperasi setempat, dan akan ada keputusan ditolak atau diterima ajuan berdirinya koperasi tersebut. Jika diterima paling lambat 3 bulan baru akan diterbitkan SK dari Dinas Badan Hukum Koperasi sudah terbentuk, jika di tolak akan ada pemberitahuan dan bisa diajukan kembali, aturan ini juga sudah lengkap ada di Permen 01 tahun 2006.
Bagaimana kawan, sudah mengerti kan? Sekarang sudah tidak usah pusing-pusing lagi jika ingin mendirikan koperasi. Jika ada pertanyaan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan butuh keterangan, dapat datang ke dinas koperasi bagaian kelembagaan koperasi.
Jika ingin bertanya kepada penulis, dapat chat me di 085643897377 atau email di farisbuditrinugroho@gmail.com
Salam Koperasi Indonesia.. Bravoo.. !!!


0 comments:

Panduan Perubahan

07:19 Faris Budi 2 Comments



Perubahan, merupakan slogan yang akan terus ada hingga kehidupan di bumi ini berakhir. Semua orang berlomba-lomba untuk berubah, berubah untuk kehidupan lebih baik, berubah dari bodoh menjadi pintar, berubah dari zaman jahiliah ke zaman yang bertuhan, berubah dari tinggal di desa menuju ke kota. Semua orang pasti membicarakan tentang perubahan.
Begitu pula dengan diri kita, kita juga selalu berubah dari anak-anak menjadi dewasa, dari sekolah SD hingga perguruan tinggi, dari tidak tahu menjadi tahu. Itulah perubahan, bahkan bukan hanya makhluk hidup saja yang mengalami perubahan, sistem ekonomi, pemikiran, penjajahan, perang pemikiran, bahkan benda mati pun juga ikut berubah ada batu, besi, emas, perak tembaga dan masih banyak lagi. Semuanya berubah.
Tetapi ada 1 yang tidak pernah berubah di dunia ini, yaitu Al Quran. Wahyu Allah SWT yang diturunkan melalui malikat Jibril ini kepada Nabi kesayangan kita Rosulullah Muhammad SAW yang menjadi pedoman kehidupan bagi umat Nabi yang terakir ini, memang tidak pernah berubah dan akan tetap dijaga keasliannya oleh Allah SWT. Wahyu ini adalah bukti kecintaan Allah kepada makhluk-Nya, berisi guideline-panduan kehidupan manusia sejak sebelum lahir hingga meninggal.
Allah SWT cinta kepada makhluk-Nya dan cinta-Nya melebihi cinta siapapun di Dunia ini. Karena secinta-cintanya makhluk kepada makhluk lain ia tidak akan pernah memberikan panduan yang selengkap Al Quran yang terdiri dari 114  surat dan 6666 ayat dan terhitung di quran saat ini 6236 ayat. Semuanya lengkap berikut dengan penjelasan-penjelasannya. Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya. Tugas kita adalah mulai mempelajarinya, sedikit demi sedikit.
Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai menyadari bahwa: Sudah banyakkah hal yang berubah pada diri kita? Berubah menjadi lebih baik atau justru sebaliknya? Mari kita renungkan bersama-sama. Pada titik tertentu perlu kita untuk rehat sejenak, menyadari dan mengenali diri kita sendiri, sudah sampai manakah perubahan menghantarkan menuju tujuan hidup kita?
Bekal ilmu, pendidikan, pengetahuan, pengalaman yang kita raih selama bertahun-tahun, sudahkah mulai kita tuai dan rasakan manfaatnya? Atau justru setalah bertahun-tahun kita berproses malah kebingungan karena saking banyaknya informasi yang didapatkan? Pada zaman saat ini memang tugas kita cukup untuk memilih. Semua informasi sudah tersedia, semua pengetahuan sudah tersedia, semua aktifitas kegiatan juga telah tersedia, tinggal bagaimana kita akan memilihnya.
Kemampuan memilih ini memang sangat tergantung pada perubahan input yang sudah kita peroleh sampai saat ini. Suatu saat kita merasa baik-baik saja dengan yang sudah kita jalani, seiring bertambah dan berubah-nya input mulai berfikir lagi, ternyata sedikit demi sedikit mulai diungkapkan bahwa: banyak hal yang kita lakukan, yang kita taati, yang kita pahami, yang kita jalankan, sudah jauh melenceng dari tauhid agama kita, agama islam yang merupakan satu-satunya agama yang terjaga kemurniannya hingga akhir zaman. Yang hanya memberikan panduan bahwa Allah lah satu-satu nya Zat yang Maha Berkehendak. Laa hawla walaa Quwwata illaa Billah..
Rosulullah SAW sudah memesankan kepada kita semua bahwa, Belajar yang paling Utama adalah mempelajari AL Quran dan Al Hadist, karena itulah yang akan mengantarkan kita kepada kesuksesan yang sesungguhnya, sukses dunia dan akhirat.

Wallahu A’lam Bishawab..

2 comments:

The Alchemist

06:18 Faris Budi 2 Comments


Buku karangan Paulo Coelho ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca bagi semua orang yang ingin menjemput takdir-mewujudkan cita-cita-nya. Saya membaca buku ini karena saran dari kawan, agar membaca buku ini sebelum saya melengkapi dengan buku-buku lain seperti seven habits, the magic of thingking big, cashflow quadrant, how to influence poeple, personality plus, 21 law of leadership, dll. Ya setelah saya menyelesaikannya ternyata benar, dan sungguh takjub dengan pengarang buku ini.
Buku ini sebenarnya cukup tipis 213 halaman dengan ukuran buku A5, sehingga hanya butuh waktu seharian untuk menyelesaikan buku ini. Misal kita luangkan membaca di hari minggu. Namun, saya menyelesaikannya dalam waktu 4 hari. Maklum dapat jatah bukan hari minggu.
Buku yang alur utamanya cukup sederhana ini, yaitu keinginan seorang anak penggembala spayol yang ingin pergi ke mesir (piramida) untuk menemukan harta karun. Ya simple, tetapi kemasan yang dirangkai oleh seorang penulis dalam cerita ini merupakan hal yang sungguh menakjubkan.
Ada satu catatan penting bagi teman-teman yang ingin membeli dan membaca buku ini:
  • 1.      Harus memiliki mimpi
  • 2.      Harus memiliki kedewasaan berfikir
  • 3.      Harus memiliki empati terhadap lingkungan sekitar
  • 4.      Memiliki pengetahuan agama Islam yang cukup
  • 5.      Bisa membayangkan kondisi lingkungan di daerah gurun
  • 6.     Akan lebih baik jika memiliki pengetahuan tentang filsafat yang cukup, tentang agama samawi, sejarah dunia dan unsur2 kimia.

Bahasa yang digunakan dalam buku ini penuh dengan kiasan sehingga, ketika pembaca belum memiliki kekayaan pengetahuan tentu akan menganggap buku ini biasa-biasa saja. Tugas pembaca adalah mentafsirkan kiasan-kiasan yang ada di dalam buku ini dihubungkan dengan keadaan-keadaan di sekitar kita. Saya sendiri mengakui masih belum bisa mengartikan secara keseluruhan makna yang ada dalam alur cerita ini. Ada beberapa hal yang masih bertanya-tanya, karena keterbatasan pengetahuan saya. Karena, disetiap halaman yang ada di buku ini mengandung banyak sekali makna tentang kehidupan, baik untuk berkaca pada diri sendiri maupun kondisi di lingkungan sekitar kita, untuk pekerjaan, usaha, pendidikan, karir, cinta, mimpi, visi, dan masih banyak lagi.
Dengan novel se-singkat ini, saya kagum akan bahasanya yang sangat kaya akan makna, luas akan ilmu, dan dalam menyentuh qalbu. Memang ketangguhan penulis dan pengalaman penulis yang luar biasa. “Maktub!!!” begitulah cara Tuhan mempetemukan saya untuk membaca buku ini. Buku ini semakin menguatkan saya untuk terus berjuang dalam menjemput takdirku.  Saya menyadari bahwa dalam seluruh rangkaian buku ini, kehidupan saya sediri pada saat ini (Agt 2014) masih bekutat pada episode awal dalam novel ini. Sehingga saya masih sangat penasaran apa yang akan terjadi kedepan dalam menemukan harta karun saya.
Namun, sebagai orang yang beriman dan berislam tentu sebenarnya Al Quran sudah sangat lengkap membahas dan menceritakan apapun yang ada di dunia ini. Buku-buku yang kita baca hanyalah pelengkap dan untuk mempermudah dalam memaknai dan memahami Al Quran. Bagi manusia awam seperti saya akan perlu waktu untuk memahami isi kandungan Al Quran, oleh karena itu buku-buku pendamping seperti yang saya sebutkan diatas akan menjadi bahan baku yang lebih sederhana dalam memaknai arti kehidupan kita. Wallahu’alam..

2 comments:

Youthcare

17:41 Faris Budi 0 Comments

Entah dari mana, perkenalan ku dengan organisasi ini, tetapi organisasi nirlaba (yayasan) ini merupakan organisasi yang memiliki potensi yang kuat dan terbaik selama aku kenal dengan yayasan-yayasan ataupun organisasi lain. Mokhamad Kusnan, ialah salah satu pendiri dan sampai saat ini terus “nguri-uri” keberlanjutan organisasi ini.
Pertemuanku dengan organisasi ini diawali dengan mendaftar menjadi volunteer, kemudian dilanjut dengan bekerjasama, Ya saya yang pada waktu itu ditunjuk sebagai ketua salah satu event peringatan hari lahirnya pancasila 1 Juni, oleh The New You Institute (TNYI) dan Organisasi Semangat Membangun Indonesia Hebat (SMIH) bekerjasama dengan Youthcare, dengan mengundang Mas Kusnan dan mengundang volunteer Youthcare lain untuk mengikuti acara ini. Alhamdulillah, meski dengan kekurangan di sana-sini, seluruh kursi terpakai bahkan sampai menolak2 peserta. Terima kasih Tim yang super dalam menjalan ini, aku sangat terinspirasi dari kerja keras kalian semua. (Izmu, Tria, Nita, Ulya, dan Rizka)
Kembali ke Youthcare, pertemuan pertama dan kesan yang baik berhubungan dengan Mas Kusnan, membuat keterlibatanku berlanjut hingga saat ini. Saya mendaftar Supercamp, sebuah pintu masuk yang sesungguhnya, jika ingin mengetahui lebih banyak dan berkegiatan di Youthcare. Ya, the most valuable training that i ever do, lah. Saya sangat menyarankan bagi anak-anak muda di Indonesia mulai dari SMA hingga Mahasiswa, bahkan pasca sarjana, ikutlah training ini. Biaya nya sangat terjangkau dibandingkan dengan value yang akan kalian dapatkan, bisa mendaftar di www.Youthcareinternational.com . 
Menjadi bagian dari Youthcare merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya, karena disini berkumpul anak-anak muda yang hebat dan penuh dengan integritas. Mereka memiliki cita-cita yang tinggi dan memiliki nilai-nilai yang mulia. Entah terlibat langsung atau tidak, nilai-nilai yang ditanamkan oleh Mas Kusnan mengenai Youthcare ini sudah merasuk dalam setiap volunteer  Youthcare yang sudah menjadi Ranger.
Ranger adalah sebutan volunteer yang sudah mengikuti Supercamp, sampai saat ini sudah 18 kali dilaksanakan. Saya merupakan Alumni Supercamp 17, berkumpul dengan anak-anak muda yang saya sendiri kagum dengan prestasi-prestasi mereka. Youthcare memiliki 12 Value: Compassion, Sincerity, Modesty, Selflessness, Courage, Hardwork, Honesty, Love, Gratitude, Integrity, Patience, Respect merupakan identitas yang harus melekat pada setiap ranger pun volunteer. Dengan motto Spirit, Grow, Inspiring Youthcare perlahan akan menjadi organisasi yang mendunia, diisi oleh ribuan bahkan jutaan anak2 muda hebat di dunia ini.
Youthcare hanyalah sebuah jembatan, karena kejujuran kita untuk menjalankan Komitmen yang sudah menjadi kewajiban ranger adalah yang akan membentuknya. Penulis sendiri masih jauh dari ideal dengan apa yang sudah ditugaskan dalam komitmen youthcare, namun penulis tetap berusaha menjalankan dengan sekuat tenaga agar bisa memenuhi komitmen-komitmen yang ditugaskan.

Orang bijak berkata: 
Kalahkan dirimu! Kalahkan Malasmu! Kalahkan Ragumu! Dan Jadilah versi terbaik dirimu, Demi Sukses dan Bahagiamu! Kalau kamu tidak mau kalahkan sendiri sikapmu yang tidak berguna, cepat atau lambat, orang lain yang akan kalahkan dirimu!!

Seperti pesan dalam film karya Hanung, Sang Pencerah, Mas Kusnan berpesan: “Hidup-hidupilah Youthcare jangan mencari hidup di Youthcare” meskipun Mas Kusnan tetap berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian bagi ranger-ranger yang ada di Youthcare.

I Miss U Youthcare, I love U Youthcare, I believe, I Can finish this game.

0 comments:

Kemerdekaan

05:42 Faris Budi 0 Comments


Hari Kemerdekaan
Indonesia adalah negara yang dianugerahi oleh Allah sebuah negeri yang kaya dan melimpah sumberdaya alamnya. Oleh karena itu, Indonesia menjadi rebutan bagi bangsa-bangsa asing untuk mengeruk keuntungan yang besar. Saat ini, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia, juga menjadi pasar rebutan bagi pembuat produk-produk massal di dunia. Lantas, bagaimana kita menyikapinya?
Kemerdekaan adalah jembatan, kemerdekaan bukanlah tujuan. Itulah uztad di masjid At Taufiq, Cimanggu, Bogor sampaikan dalam kajian ba’da subuh. Tema minggu ini adalah tentang Kemerdekaan. Kemerdekaan, sejatinya diisi dengan rasa syukur kepada Allah, atas nikmat yang diberikan oleh bagsa Indonesia.
17 Agustus 1945, bertepatan dengan 17 Ramadhan, bahkan Al Quran juga diturunkan oleh Allah SWT di dunia ini juga pada tanggal 17 Ramadhan. Isi pembukaan undang-undang negara kita juga menunjukkan bahwa pejuang2 jaman dulu adalah para uztad, para santri, dengan menyadari kemerdekaan merupakan berkah dari Allah SWT.
Cara terbaik kita untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan mensyukurinya, dengan cara membantu orang lain yang masih belum beruntung, menyantuni anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Bukan dengan acara2 yang menimbulkan maksiat, bahkan cenderung kufur nikmat. Allah berpesan jelas dalam firmannya, bahwa barang siapa syukur akan ditambah nikmat, dan barang siapa kufur maka azab Allah pedih. Mungkin negeri ini kurang bersyukur, sehingga sampai saat ini, negara kita masih belum merdeka secara ekonomi, belum merdeka secara ideologi, dan belum merdeka secara sosial. Tekanan-tekanan asing yang selalu muncul, kerena lemahnya kekuatan bangsa ini dan rapuhnya pondasi-pondasi dasar negara ini.
Alhamdulillah, berkumpul dengan para uztad memang menjadi nikmat yang luar biasa, kita bisa mendapatkan energi islam, kita mendapatkan pancaran energi iman yang luar biasa. Tetapi terkadang saya juga merasa resah karena, nikmat ini banyak dirasakan oleh saudara kita yang sudah kuat secara ekonomi, saya selalu membayangkan saudara kita yang lemah, kenapa mereka juga lemah dalam imannya, lemah dalam pendidikan nya, dan mereka juga memelihara kelemahan itu dengan tidak menyukuri nikmat, dengan tidak beribadah secara baik kepada Allah SWT. Mau sampai kapan mereka akan sperti itu?
Peranan negara memang penting, oleh karena itu sdm2 kunci di negara ini harus diisi oleh umat islam yang shaleh dan shalihah. Umat islam harus mau menjadi kepala RT, Ketua RW, Polisi, Tentara, dan PNS, birokrat, dan pengusaha. Umat-umat terbaik ini harus mau dan mampu merebut kembali bangsa ini agar berjalan pada garis yang lurus. Garis yang memang di ridhoinya.
Pada banyak sesi, ustad juga menyampaikan tentang “Kematian”. Ya, bahwa kematian selalu mengintai kita. Oleh karena itu kita harus bersungguh2 mempersiapkan kematian itu. Pada saat muda, Kita pasti akan bekerja keras, untuk menyiapkan agar di masa tua, kita dapat menikmati hidup enak (harapan). Namun, apakah kita juga menyiapkan dengan sungguh2 bekal kita di akhirat, karena justru yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Setelah kematian, seluruh amal kita akan di hisab, dan hisab inilah yang menentukan bahwa kita akan menikmati masa akhirat dengan penuh nikmat atau akan masuk neraka.
Merupakan fitrah, jika kita selalu memikirkan ini, kerena kematian adalah pasti, dan hal yang paling dekat dengan kehidupan kita, Allah SWT juga berfirman bahwa di tempat manapun, di gedung serapat apapun, kematian pasti akan terjadi di dalam diri kita. Tidak mengenal umur, kekayaan, dan kesehatan. Siapapun pasti meninggal, oleh karena itu pilihannya hanya dua yaitu Hidup Mulia atau Mati syahid.
Semoga Pahlawan-Pahlawan yang memperjuangkan negeri ini, diberikan tempat yang terbaik oleh Allah dan diterima seluruh amalnya ketika di dunia..
Dirgahayu Indonesiaku, Esok pasti Merah putih akan berkibar bangga di hadapan ibu pertiwi.




0 comments:

Untukmu Wanita

09:37 Faris Budi 2 Comments


Hidup sendiri, mandiri, dan kuat, inilah beberapa sifat yang disandang oleh wanita. Entah dari mana asal usulnya, tetapi memang demikian faktanya. Sejak SMA penulis sering bergaul dengan mereka. Tidak tau skill ini dari mana bisa terasah, yang jelas setelah saya melihat track record saya, menunjukkan fakta bahwa, sebagian besar sms dan chat dr HP saya adalah berinteraksi dengan “Miss She”. Bahkan ketika saya melihat timeline di FB yang berisi banyak tag tag an foto dr teman2, saya juga seringkali berada diantara perempuan.  Tapi tenang, penulis tidak kecewek2an kog, bisa ditanyakan langsung deh, ama temen yang kenal ma aku, hehehe piis ^^V
Ya, kedekatan yg sering inilah, membuat saya ingin menulis sedikit cerita tentang perempuan, wanita, ukhti, akhwat, atau banyak orang menyebut makhluk venus. Dari sekian banyak saya berinteraksi dengan mereka, saya mulai berfikir. Kuliah di Jogja, dan merantau di Jakarta membuka mata saya bahwa mereka memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan bangsa, busyeet ngeri bos. 
Ya, saya cukup prihatin ketika melihat mereka sangat mudah dipengaruhi oleh laki-laki, mereka sangat rentan untuk dibujuk, mereka akan sangat bahagia jika di puji, dan mereka memiliki kedalaman emosi yang sangat tinggi, tetapi mereka juga memiliki intuisi, naluri, perasaan bahkan telepati terhadap kedatangan oranglain. Ya, tinggal bagaimana mereka dibentuk dan dibangun.
Perilaku mereka akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan, oleh karena itu selalu pilihlah lingkungan yang tepat untuk terus menjaga kehormatanmu, menjaga kemuliaanmu, menjaga perilakumu, dan menjaga tindak tandukmu. Apalagi, sering mendengar info dari kawan2 tentang kondisi dan perilaku di sekitar kampus yang membuat hati miris, atas kejadian dan perilaku-perilaku yang tidak sewajarnya di lakukan oleh kaum terpelajar dan terdidik, bahkan dikampus2 yang berkualitas. Entah bagaimana dengan kondisi dikampus2 lain yang sangat banyak, waullah u a’alam...
Entah, Akunya yang terlalu kepo, atau memang sifat mereka yang mungkin selalu ingin punya tempat bersandar, yang jelas saya tetap berharap mereka harus selalu memiliki teman yang baik untuk tempat berbagi, tempat curhat yang tepat untuk saling menasehati, komunitas yang mengayomi dan mampu mensupport mereka untuk selalu beprestasi.
Landasan iman yang kuat lah, yang akan membentuk pribadi yang tangguh menghadapi tantangan-tantangan di saat ini, meski mereka tetap harus punya waktu untuk istirahat disaat kelelahan mulai menghampiri.
Teruntuk semua makhluk venus yang pernah dan masih mengenal aku. Setelah saya mendapat Pesan dari sahabat, Membuat saya mulai berfikir lagi, untuk membatasi bergaul dengan mereka. Usaha saya cukup mendoakan saja, supaya mereka semua baik-baik di lingkungannya.
Niat saya sebenarnya hanya satu: ketika mereka sudah baik, aku hanya ingin berpesan agar pertahankanlah nilai-nilai yang sudah ada. Tetapi jika mereka kurang baik, pilihlah tempat yang dapat memperbaikimu. Saya sadar betul, bahwa penulis juga memiliki keterbatasan dan merupakan makhluk yang masih memiliki banyak kesalahan. Sudah ada sahabat yang mengingatkan terus agar tidak usah masuk terlalu dalam dan sedikit aja ditanggapi dan saya agar tidak memancing (PHP). hehehe
Teruntuk semua kaum hawa yang mengenalku, percaya dan yakinlah jika kalian baik, Allah pasti memenuhi semua yang sudah tercantum dalam Firman-Nya. Kuasa kita hanyalah terus bertindak dan berusaha untuk terus memperbaiki diri, dan istiqomah pada jalan yang lurus, jalan yang di ridhoi, jalan yang memberikan nikmat, dan Bukan jalan mereka yang sesat..
Aamiin... 


2 comments:

Belajar Al Quran

12:42 Faris Budi 0 Comments


Siang yang terik, membuat saya agak malas untuk keluar ruangan, dalam ruang yang cukup tenang saya teringat akan pesan seorang teman, untuk terus mempelajari Al Quran, karena belajar Al Quran itu, ngaji yang paling baik katanya. Ya, setelah setahun berlalu, saya mencoba flashback akan pesan dari teman saya.
Al Quran untuk dipahami dan dijalankan, Banyak diantara kita yang sudah qatam Quran, 2 kali, 3kali, 4 kali, bahkan sudah tak terhitung. Namun, ketika pertanyaan saya lebih mengerucut lagi, sudah Qatam terjemahan Al Quran? Akan sangat langka saya menemui orang yang menjawab, Ya saya sudah baca qatam terjemahan Quran  3x, 4x, bahkan tak terhitung. Hehehe itulah fakta..
Ada apa di balik fakta itu? Ya Alhamdulillah, penulis sudah menghatamkan terjemahan AL Quran sebanyak 2x, namun masih banyak isi kandungan Al Quran yang masih tidak dipahami, begitulah bahasa Al Quran, untuk mempelajarinya dibutuhkan rangkaian ilmu, nahfu, saraf, tafsir, hadist, dan kitab-kitab lainnya. Bagaimana dengan diri kita, ya hikmah Al Quran dan kandungan Al Quran merupakan petunjuk yang dijaga kemurniannya hingga kiamat kelak. AL quran menjadi pedomah hidup di dunia dan akhirat. Semua yang terjadi di dunia ini, dari Awal kehidupan manusia, hingga akhir sudah tertulis lengkap.
Seorang guru pernah menerangkan bahwa AL Quran itu ada 3, 1. Al Quran yang sering kita baca dan kita pelajari itu (mushaf Utsmani). 2. Seluruh isi dunia ini, isi alam semesta ini adalah Al Quran, dan 3. Kehidupan kita, dari sebelum lahir, hingga saat ini. Semua itu jika kita pelajari, tidak ada yg bertentangan sedikitpun dengan isi kandungan Al Quran. Itulah kuasa Allah.
Sedikit saya ingin berbagi, Imam Syafii pernah berpesan, ikatlah ilmu dengan menulis. Oleh karena itu, dengan pemahaman yang sedikit dan ilmu yang terbatas, berikut akan saya sampaikan pengalaman saya membaca Tafsir Quran Fi Zhilalil-Quran. Saya kurang paham siapa yang menuliskan dan apakah ini menjadi referensi utama, amannya banyak orang bilang baca tafsir ibnu katsir tetapi sampai saat ini belum bisa mendapatkan pdfnya barangkali ada yang punya, bisa email saya di farisbuditrinugroho@gmail.com.
Al Baqaroh diawali dengan pembagian golongan manusia di dunia ini terdiri dari 3, muslimin, musrikin, dan munafiqin. Janji Allah terhadap 3 golongan itu dan kelakuan di setiap golongan. Awal surat ini (1-123) banyak sekali mengisahkan mengenai kaum yahudi yang menjadi musuh kaum muslimin hingga akhir zaman. Dalam surat ini, kelakuan, cara-cara, tipu daya, niatan-niatan, sifat asli, karakter dan watak orang yahudi diterangkan cukup detail. Apa yang ingin dilakukannya karena kebenciaanya mereka, akan rahman Allah yang diberikan oleh seluruh makhluk, dan rahim yang diberikan kepada umat islam serta, kebencian mereka karena nabi yang dijanjikan dan ditunggu2 bukan dari kaum mereka.
Mereka lupa bersyukur, bahwa Allah sudah sebenarnya sudah memberikan nikmat yang banyak bagi mereka, hingga mereka diberikan makanan yang disiapkan khusus oleh Allah “Manna wa Salwa” tetapi kaum yahudi, kaum munafiqin, kaum zionis tetaplah dengan watak dan karakter mereka. Inilah bukti bahwa mereka memang diberikan kelebihan http://prepperchimp.com/2014/07/22/so-you-want-to-boycott-israel-heres-a-list-of-products-and-services-you-need-to-start-with/ Dan itulah yang tetap melekat hingga saat ini, Al Quran bukanlah cerita orang-orang terdahulu, Al Quran merupakan petunjuk dan akan terus relevan dengan kondisi zaman semaju-maju apapun. Semua yang terjadi disekitar kita semua sudah jelas, Cuma cara2nya saja yang berbeda mengikuti perkembangan zaman.
Itulah kaum yang harus benar2 kita waspadai, yang sejatinya seluruh sistem dan sebagian teknologi yang berkembang di dunia ini adalah ciptaan umat yahudi. Bahkan saya mengetik dan mengupload tulisan ini dengan teknologi yang diciptakan oleh umat yahudi. Allah memang memberikan keunggulan bagi kaum yahudi, tetapi ingat itu hanya di dunia.
Kaum Yahudi, ahli kitab ini sebenarnya yang paling dekat dengan agama islam, mereka mengetahui persis isi kandungan Al Quran dan mereka mempelajarinya. Namun, kedengkian dan tertutupnya qalbu mereka yang membuat, mereka merasa angkuh dan tidak mau mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Al Quran diawali dengan peringatan-peringatan akan bahaya dan cara-cara yang dilakukan umat yahudi terhadap Islam, AL Quran pun sudah memberikan rambu-rambu dan mengenalkan kita terhadap orang yahudi yang akan selamanya menjadi musuh umat islam. Tetapi seluruh produk dan teknologi yang di ciptakan saat ini, dan sangat melekat dengan kehidupan kita  tidak lepas juga dari pemikiran orang-orang tersebut. Untuk itu, sikap kitalah yang menentukan, setelah kita mengetahui petunjuk Al Quran. Apa yang ingin kita lakukan?

Waulahu A’lam bi showab...

0 comments:

Cerita anak di waktu petang

08:32 Faris Budi 0 Comments


Suatu hari ketika sore datang, anak-anak memakai baju yang rapi dan semangat untuk mengaji, menuntut ilmu untuk bekal di masa datang. Ya suasana, mengaji tiap sore, tiap malam, pernah saya jalani pada saat saya duduk di bangku SD kelas 1, dan Alhamdulillah ternyata semua yang dilalui benar-benar terasa di ¼ abad umur saya.
Ya, mengaji itu menyenangkan, itulah yang saya rasakan sampai saat ini. Bogor, 9 Agustus 2014 ketika salah satu ustad tidak jadi mengajar karena kesibukannya, anak-anak ingin pulang karena libur, alhamdulillah saya mencoba untuk mengajar, menggantikan pak ustad, meski secara kualitas jauh. Hehehe
Hanya ada 5 orang yang tetap bertahan, putri semua: Agnes (9 tahun), Aira (5 tahun), Aminah (11 tahun), Naila (8 tahun), dan Najmah (10 tahun). Karena umur yang beragam, saya hanya sekedar menanyakan dasar-dasar tentang cita-cita, kebiasaan sehari-hari, sholat, wudhu, dan test membaca quran.
Tentang cita-cita, alhamdulillah beragam, ada yang pengen jadi dokter, guru, bahkan uztadzah. Lanjut ke pertanyaan selanjutnya, tentang bangun pagi. Disinilah saya mulai terkejut, ya meski umurnya masih beragam, tetapi ternyata kebiasaan sholat subuh masih tidak semua dilakukan. Mengukur kembali ingatan, tetapi samar-samar untuk mampu mengingat apakah dulu di umur seperti mereka saya sholat subuh, tetapi yang pasti saya selalu di bangunkan dengan di ciprat pakai air. Ya itulah kebiasaan pagi saya, agar disiplin bangun dan sholat subuh.
Latihan yang selanjutnya, praktik sholat. Dalam praktik ini ternyata semuanya belum hafal untuk niat sholatnya, baik bahasa arab maupun bahasa indonesia. Padahal menurut saya, ada beberpa yang seharusnya sudah siap sholat, dan mereka sudah lelah baru hanya berdiri sebentar. Langsung saya coba untuk membaca juz ‘ama (Surat-surat Pendek di Juz 30). Salah satu anak yang bercita-cita ingin menjadi uztadzah lancar membaca, sementara yang lain ketika surat yang di hafal memang lancar, tetapi ketika berpindah ke surat yang baru belum dihafal ya sama sekali terbata-bata bahkan ada yang tidak bisa membaca.
Ya semoga ini hanya, sampel yang tidak benar. Karena hanya lima orang dan bukan referensi yang baik untuk di publish sebenarnya. Tetapi hal ini patut menjadi perhatian, budaya instan, kurang survival memang harus mulai kita tinggalkan. Dengan sampel kecil ini, ada hal yang perlu diperhatikan. Yaitu segarisnya antara pintarnya mengaji dengan pintarnya di kelas. Ya inilah keberhasilan orang tua mendidik anaknya, dan yang satu menonjol ini, yang bercita-cita sebagai uztadzah bersekolah di tempat yang berbeda pula. Dan kebiasaan orang tualah yang mampu mencerminkan anak-anaknya.
Tulisan kecil ini semoga menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana kebiasaan kita saat ini merupakan akumulasi dari kebiasaan kita saat dulu, dan kompetensi, kemampuan, perilaku, serta sikap-sikap kita terhadap fenomena sehari-hari juga merupakan pembelajaran yang akan terus berkembang dan tumbuh seiring dengan umur kita. Anak adalah cerminan dari orang tuanya dan keberhasilan anak tergantung pola pendidikan yang dilakukan sehari-hari.



0 comments:

Mudik 2014

09:12 Faris Budi 0 Comments


Mudik
Mudik, fenomena tahunan yang selalu terjadi di Indonesia. Hari ini akan saya sampaikan bagaimana fenomena ini memang ditunggu2 oleh warga daerah yang tinggal di Ibukota. Selasa, 22 Juli 2014 saya mengikuti program mudik bersama dari jasa raharja, organisasi pelat merah yang menaungi para pengendara baik darat, laut, dan udara. Memilih jalur darat dan bersama-sama dengan banyak orang di level menengah memang selalu banyak cerita dan kenalan. Di salah satu Bus pariwisata yang disewa oleh penyelenggara, jurusan wonosari, saya pulang dari Jakarta ke Yogyakarta. Jalur selatan menjadi pilihan karena adanya informasi jembatan comal yang akan roboh.
Sejenak setelah para penumpang sudah memenuhi bus, saya benar-benar merasakan aura kebersamaan mereka, apalagi di satu bus tersebut terdiri dari orang-orang dengan tujuan yang sama yaitu wonosari, Yogyakarta. Ya, banyak sekali perantau dari daerah tersebut, mereka mengadu nasibnya untuk menjadi penjual bisa warteg, bakso, toko, dan karyawan. Setelah setahun mereka menjemput rezeki di Jakarta, pada akhirnya pulang menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk melihat kondisi di kampung dan berkunjung ke sanak family.
Alhamdulillah, perjalanan lancar berangkat jam 10 Siang dari Jakarta, sampai Jogjakarta pukul 12.00 malam (14 Jam).  Mudik kali ini sebenarnya sudah yang kedua, tetapi pengalaman pertama tak seseru pengalaman saat ini.
Di Yogyakarta
Ya, sepulang di Bantul saya tetap beraktifitas untuk silaturahmi ke teman2, menjenguk ayah teman yang sakit, ke rumah sahabat, sharing dengan tokoh dan belanja. Ya selama di Bantul, saya cukup rutin belanja di pasar Beringharjo untuk dijual kembali di kios ibu saya. Hal yang patut, diperhatikan ketika pulang ke kampung halaman dari merantau adalah tentang kondisi kita di rantauan dan status yang melekat pada diri kita.
Presepsi orang di kampung ketika kita pulang dari merantau adalah membawa uang banyak, bekerja di kantoran, bekerja dengan rapi, bahkan menjadi PNS, ya banyak lah tidak ada satupun yang menanyakan tentang kualitas hidup kita, apakah meningkat atau menurun, keagamaan kita, apakah meningkat atau menurun. Semua pertanyaan memang berkaitan dengan yang dapat dilihat, kog tambah kurus, kog masih sama, kog tambah hitam, kog gak pakai pesawat, kog gak pakai kereta, dll. Ya kita harus berbesar hati. Sampaikan dengan senyum.. karena seringkali kita juga menghakimi orang lain dengan pertanyaan2 serupa, (introspeksi)
Perlu diketahui ya kawan-kawan dan keluargaku, kerena saya mudik bersama-sama orang yang biasa-biasa ternyata, tidak semua orang pulang membawa uang yang banyak, mereka pulang hanya kangen dengan keluarga setelah satu tahun merantau.
Ya sekitar 10 hari di rumah cukup bagi saya untuk sejenak melupakan aktifitas di rantau, bersilaturahmi, dan menyapa sahabat. Lebih-lebih bisa membantu saudara-saudara kita, teman-teman kita untuk membuka pikiran dan pandangan tentang hakikat kehidupan.
Arus Balik
Arus balik kali ini menjadikan momen yang tidak akan terlupakan, perjalan di H-2 masuk aktif harus ditempuh dengan waktu 51 jam. Perjalanan Jogjakarta – Bogor. Wow Banget pokoknya. Ya inilah cara Allah menjawab doa saya. Sebelum Pulang saya pernah ditanya oleh teman, “Ris, macet lho kalo pake bus, pulang di hari itu” aku jawab, “Gak Papa, Kalo belum pernah tau macet, gak bisa rasaen nikmatnya lancar” doa inilah yang di kabulkan tuntas oleh Allah SWT. Ya, kita harus berhati-hati dalam berkata-kata.
Perjalanan macet, Bus mogok dan harus menunggu 9 jam datangnya bus pengganti, merupakan beberapa hal yang harus saya rasakan. Perjalanan mudik kali ini benar-benar menguji keimanan kita. Betapa tidak, subuh tidak berhenti, dhuhur asar tidak berhenti. Itulah yang di lakukan oleh supir bus karya jasa. Dan ketika bus melupakan Allah, Allah kasih Mogok dan Rusak Bus Ini.
Terus apa yang harus saya lakukan, ya dengan kondisi sesempit apapun sholat harus tetap kita laksanakan dan yang saya heran, hanya ada 2 orang yang sholat di dalam bus. Wow inilah keadaan umat islam di negeri ini, saya yakin sebagian besar penumpang Bus Karya Jasa ini adalah umat islam, namun itulah kondisinya. Sholat subuh tidak bisa di jamak (konsekuensi sholat dalam bus) waktu dhuhur asar tidak berhenti (ya harus sholat dalam bus juga)
Ya Penulis juga bukan orang yang baik sekali, penulis juga masih banyak terdapat dosa, namun saya hanya berusaha untuk tidak meninggalkan sholat dan apakah sholat kita diterima atau tidak, itu semuanya dan sepenuhnya hak Allah.
Pelajaran mudik, semoga menjadi evaluasi kedepan jika ingin mudik, dan menjadi bekal agar kita semakin mendapat hikmah di setiap kejadian yang kita lalui. Hidup di dunia hanya sementara, jangan sampai kita mengorbankan kepatuhan kita kepada Allah (utamanya sholat) dalam kondisi apapun.


0 comments:

Pertanyaan dan Komentar

20:45 Faris Budi 0 Comments

0 comments:

My Dream Picture

08:45 Faris Budi 0 Comments

Semua buku mengajarkanku untuk berani bermimpi, visualiasikan boleh lewat gambar dan video.. Faris juga melakukannya kawan.. 
so sekarang giliran kamu... kamu iya kamuuu ... 
sambutlah mimpi-mimpi mu dengan action...
Yes, i'm the best, I Can !!!

0 comments:

Kenangan 1 Juni 2014

14:29 Faris Budi 0 Comments


0 comments:

Pendaftaran Pemuda Membangun Negeri

13:47 Faris Budi 0 Comments

0 comments:

Visualisasi Mimpi

20:03 Faris Budi 0 Comments

Buat anda yang pemberani dan tangguh, beranilah bermimpi, karena dengan mimpi, kita akan meninggalkan jejak di dunia ini...

0 comments:

Seminar Nasional Leadership dan Bincang Bisnis

06:33 Faris Budi 0 Comments

Seminar Nasional Kepemimpinan & Bincang Bisnis 
Doorprizes :
- 2 Trip To Kuala Lumpur
- 3 Unit Smartphone
- 5 Voucher Belanja @200.000 
- 10 Tiket Free Business Workshop 2 kali
- Doorprize menarik lainnya

HTM :
- Mahasiswa ( Rp 50.000 )
- Umum (Rp 75.000)
Free Voucher Indosat senilai Rp 50.000

Daftar Segera :
sms : TNYI_Nama_Email_Instansi_
Kirim ke : 085781335174
atau Isi data berikut : http://bit.ly/registrasiacara

Info Sponsor dan Stand: 085643897377




0 comments: