Mengenali siapa aku, Part 2 (habis)

06:52 Faris Budi 0 Comments


Kemanakah Aku setelah hidup?
Melanjutkan kembali tulisan yang beberapa hari yang lalu aku tulis tentang 3 pertanyaan penting dalam hidup ini. Siapakah aku?, Untuk apa aku diciptakan? Dan kemanakah aku setelah hidup? Aku adalah makhluk Allah, aku diciptakan untuk beribadah dan menjadi khalifah, dan pertanyaan ketiga akan kita ulas dalam tulisan kali ini.
Kemanakah aku setelah hidup? Semua makhluk di dunia ini akan mengalami kematian. Jadi tujuan besar hidup ini adalah kematian. Namun, dibalik kematian itu ada kehidupan yang kekal yaitu kehidupan di akhirat kelak. Ya sebagai manusia, kita harus mengetahui benar tujuan hidup kita kelak. Allah sudah sangat detail berfirman dalam Al Quran, bahwa akan adanya hari akhir, hari penghitungan, dan hari keputusan dimana kita akan hidup kekal yaitu surga dan neraka.
Semua orang tentu mengharapkan mendapatkan surga di akhirat kelak. Namun, tidak semua orang sadar bahwa mendapatkan surga butuh perjuangan, butuh keikhlasan, butuh ridho Allah SWT. Tidak ada yang menjamin dan tidak ada yang memastikan kita sebagai manusia biasa, bukan nabi, bukan wali yang sudah dijanjikan masuk surganya Allah. Terus bagaimana usaha-usaha untuk mendapatkan ridho Allah tersebut?
Semua tentu punya rumus dan cara masing-masing dan yang paling menentukan adalah di akhir kehidupan kita. Bisa jadi, sekarang kita menjadi orang baik namun, kelak tidak tahu. Ataupun sebaliknya. Mudahnya adalah dengan membandingkan, ya dengan membandingkan kehidupan dan perjuangan orang-orang yang sudah dijamin masuk surga oleh Allah. Nha di titik kita saat ini, bagaimana jarak antara mereka dan kita,  yang bisa menjawab tentu masing-masing dari kita semua.
Dengan menjawab pertanyaan ketiga ini, kita senantiasa dituntut untuk berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Kita harus bisa memilih pilihan yang diridhoi Tuhan. Kita sadar bahwa selalu diawasi oleh Tuhan, dan kita tidak tahu persis, kapan kita akan dipanggil oleh Tuhan. Semua orang seharusnya sadar bahwa, ada kehidupan yang lebih kita cintai dibandingkan kehidupan dunia yang sifatnya sementara dan hanya sebentar dan isinya hanya senda gurau. Orang jawa bilang “Urip iku, mung koyo mampir ngombe” sebentar sekali dibandingkan kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak.
Oleh karena itu semua, mulai sekarang kita harus bisa membaca, Apa yang terjadi di negeri ini, berita-berita yang banyak muncul di layar televisi adalah karena tidak sadarnya banyak manusia di negeri ini, dan alangkah baiknya, dalam pertanyaan-pertanyaan form menjadi apapun profesi di negeri ini, dengan menjawab tiga pertanyaan besar dalam hidup ini, atau menulis essay dengan menjawab tiga pertanyaan ini. “Dari mana kita berasal? Untuk apa kita hidup? Dan kemanakah kita setelah hidup?”
Ya sebagai makhluk Allah, sebenarnya kita tinggal menjalani apa2 yang sudah diperintahkan Allah, meneladani junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Ibarat seorang prajurit kita tinggal “Sendiko dhawuh” apa yang sudah menjadi fitrah kita sebagai makhluk Allah. Karena hanya dengan itulah kita bisa menikmati surga di kehidupan akhirat yang kekal abadi.


0 comments: