Mengenali siapa aku, Part 2 (habis)
Kemanakah Aku setelah hidup?
Melanjutkan kembali tulisan yang
beberapa hari yang lalu aku tulis tentang 3 pertanyaan penting dalam hidup ini.
Siapakah aku?, Untuk apa aku diciptakan? Dan kemanakah aku setelah hidup? Aku adalah
makhluk Allah, aku diciptakan untuk beribadah dan menjadi khalifah, dan
pertanyaan ketiga akan kita ulas dalam tulisan kali ini.
Kemanakah aku setelah hidup? Semua
makhluk di dunia ini akan mengalami kematian. Jadi tujuan besar hidup ini
adalah kematian. Namun, dibalik kematian itu ada kehidupan yang kekal yaitu
kehidupan di akhirat kelak. Ya sebagai manusia, kita harus mengetahui benar
tujuan hidup kita kelak. Allah sudah sangat detail berfirman dalam Al Quran,
bahwa akan adanya hari akhir, hari penghitungan, dan hari keputusan dimana kita
akan hidup kekal yaitu surga dan neraka.
Semua orang tentu mengharapkan
mendapatkan surga di akhirat kelak. Namun, tidak semua orang sadar bahwa
mendapatkan surga butuh perjuangan, butuh keikhlasan, butuh ridho Allah SWT. Tidak
ada yang menjamin dan tidak ada yang memastikan kita sebagai manusia biasa,
bukan nabi, bukan wali yang sudah dijanjikan masuk surganya Allah. Terus bagaimana
usaha-usaha untuk mendapatkan ridho Allah tersebut?
Semua tentu punya rumus dan cara
masing-masing dan yang paling menentukan adalah di akhir kehidupan kita. Bisa jadi,
sekarang kita menjadi orang baik namun, kelak tidak tahu. Ataupun sebaliknya. Mudahnya
adalah dengan membandingkan, ya dengan membandingkan kehidupan dan perjuangan
orang-orang yang sudah dijamin masuk surga oleh Allah. Nha di titik kita saat
ini, bagaimana jarak antara mereka dan kita, yang bisa menjawab tentu masing-masing dari
kita semua.
Dengan menjawab pertanyaan ketiga
ini, kita senantiasa dituntut untuk berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Kita
harus bisa memilih pilihan yang diridhoi Tuhan. Kita sadar bahwa selalu diawasi
oleh Tuhan, dan kita tidak tahu persis, kapan kita akan dipanggil oleh Tuhan. Semua
orang seharusnya sadar bahwa, ada kehidupan yang lebih kita cintai dibandingkan
kehidupan dunia yang sifatnya sementara dan hanya sebentar dan isinya hanya
senda gurau. Orang jawa bilang “Urip iku, mung koyo mampir ngombe” sebentar
sekali dibandingkan kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak.
Oleh karena itu semua, mulai
sekarang kita harus bisa membaca, Apa yang terjadi di negeri ini, berita-berita
yang banyak muncul di layar televisi adalah karena tidak sadarnya banyak
manusia di negeri ini, dan alangkah baiknya, dalam pertanyaan-pertanyaan form
menjadi apapun profesi di negeri ini, dengan menjawab tiga pertanyaan besar
dalam hidup ini, atau menulis essay dengan menjawab tiga pertanyaan ini. “Dari mana
kita berasal? Untuk apa kita hidup? Dan kemanakah kita setelah hidup?”
Ya sebagai makhluk Allah,
sebenarnya kita tinggal menjalani apa2 yang sudah diperintahkan Allah,
meneladani junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Ibarat seorang prajurit kita
tinggal “Sendiko dhawuh” apa yang sudah menjadi fitrah kita sebagai makhluk
Allah. Karena hanya dengan itulah kita bisa menikmati surga di kehidupan
akhirat yang kekal abadi.
0 comments: