Mengenali Siapa Aku? Part 1

06:55 Faris Budi 0 Comments

Catatan
Puji syukur aku sampaikan kepada Illahi Robbi yang telah memberikan nikmat yang tidak terkira sehingga aku bisa merasakan perjalanan kehidupan yang luar biasa ini.
Tulisan ini mengawali hadirnya tulisan-tulisan selanjutnya yang akan saya sampaikan bagian perbagian sehingga nantinya menjadi kesatuan yang utuh ketika digabungkan menjadi insan yang baru. Terima kasih kepada keluarga, teman, partner, mentor, guru2 kehidupan yang nantinya akan memenuhi isi dari catatan kecil saya selama 9 bulan mengarungi dunia baruku. Tulisan-tulisan dalam catatan ini adalah akumulasi dari pengalaman, buku-buku yang penulis baca, pelatihan, kajian, seminar, diskusi, sharing, obrolan yang dilakukan dan diikuti oleh penulis...

Mengenali siapa aku? Part 1

Siklus hidup manusia sel, daging, orok, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua.
Manusia dewasa, adalah manusia yang sudah mampu berfikir dengan baik tentang dirinya dan masa depannya, tentang aktifitas yang dijalankan dan nasibnya, tentang amalan-amalan yang dilakukannya dan hisabnya. Intelektualnya sudah mampu mengukur dan mengenali sebuah hukum sebab akibat, tentang apa yang dilakukannya dan apa yang didapatkannya.
Hal terpenting dalam hidup ini, ketika kita sudah memasuki tahapan menuju manusia dewasa adalah kita menyadari bahwa “Aku sudah dewasa”. Kita dituntut untuk mampu menjawab 3 pertanyaan yang sangat penting. Pertanyaan pertama adalah “Siapa Aku?”. Aku adalah manusia, aku adalah (sebutkan nama Anda), aku adalah anak dari (sebutkan orang tua Anda). Aku adalah Siswa / Mahasiswa/ Alumni (sebutkan almamater Anda), aku adalah...... terus sampai kita berhenti pada satu ujung jawaban “Aku adalah makhluk Allah”. Aku adalah ciptaan Allah yang diciptakan dengan wujud sebaik-baiknya di antara makhluk Allah yang lainnya.
Pertanyaan yang sangat sederhana ini seringkali dilupakan oleh banyak orang. Padahal dengan satu pertanyaan ini, kita akan mampu mengenali Tuhan kita. Bukankah Nabi menyampaikan pesan “Barang siapa mengenali dirinya, maka ia akan mengenali Tuhannya”. Yup, itulah kenapa pertanyaan ini harus kita jawab terlebih dahulu.
Pertanyaan kedua adalah “Untuk apa Aku diciptakan?”. Allah menciptakan apapun di dunia ini dengan maksud, peran dan fungsi masing-masing. Apa lagi manusia yang dijadikan oleh Allah sebagai makhluk Allah yang memiliki derajad tertinggi tentu memiliki maksud tertentu. Jika fungsi dan peran ini tidak dijalankan tentu akan terjadi kerusakan, bahkan kekacauan... manusia dewasa sudah mampu menalar itu. Sebagai contoh, Sepeda- bycicle, ya.. sepeda diciptakan pertama kali oleh penciptanya Baron vo Dreis adalah untuk mempercepat dan mempermudah perpindahan dia dari taman ke taman. Sepeda bukan diciptakan untuk memasak, tetapi apakah sepeda bisa digunakan untuk memasak, semua itu mungkin tetapi tentu akan terjadi hal yang tidak pas, tentu sepedanya bahkan bisa rusak, karena fungsi dan peran sepeda bukan untuk memasak.
Bagaimana dengan manusia? Allah sudah menyebutkan dengan jelas dalam firmannya, ada dua peran dan fungsi yang jelas manusia diciptakan. Pertama, dalam QS Adz-Dzaariaat : 56 “Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.  “Mengabdi” itulah yang harus kita lakukan, dalam istilah lain juga disebutkan beribadah, sama kedua kata tersebut memiliki arti yang sama... Allah adalah Dzat yang harus kita Ibadahi, dan pelajaran tentang ibadah ini sudah lengkap dan tuntas dicontohkan oleh Junjungan kita semua, Rosulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam, ya tidak mungkin saya menyampaikan panjang lebar dalam tulisan ini. Yang terpenting adalah kita tahu tugas pertama kita di dunia adalah beribadah, beribadah tentu beraneka macam, beraneka rupa yang sudah dicontohkan oleh Rosul kita. Lebih lengkap dapat membuka web  http://almanhaj.or.id/content/2267/slash/0/pengertian-ibadah-dalam-islam/ dan sumber apapun yang menurut anda lebih tepat dan cocok..
Kedua, Al-Baqoroh: 30 “..... Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi..... ” . tugas ke khalifahan ini sudah pernah disampaikan kepada makhluk lain seperti gunung tetapi mereka tidak mampu mengembannya, dan hanya manusia yang dijanjikan oleh Allah yang mampu mengambil peran ini. Manusia, ya manusia,,, kita semua adalah manusia, dan kita semua harus menjadi khalifah.. makna khalifah tentu sangat luas, tidak berkutat hanya pada satu aspek saja..  makna khalifah secara umum adalah semua manusia diberikan tugas dan amanah untuk memelihara dan melestarikan bumi dan isinya, melanjutkan perjuangan nabi kita dari generasi ke generasi, kaum yang menggantikan kaum-kaum sebelumnya dengan selalu mengajak berbuat kebajikan, hidup sesuai dengan fitrahnya yaitu mengabdi/beribadah kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.. Ya khalifah tidak sebatas nabi dan rosul, atau amirul mukminin, tetapi kita semua adalah khalifah, bukankah nabi juga bersabda semua manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawabanya...
Itulah, kita hanya memiliki dua tugas didunia ini beribadah dan menjadi khalifah.. hanya dua itu tidak lebih, tetapi dengan dua tugas itu, penjabarannya sangat luas ketika di terapkan di kehidupan kita...
Pertanyaan ketiga adalah “kemanakah Aku setelah hidup?”

.... nantikan catatan selanjutnya

0 comments: