Kepemimpinan: Memahami peran Rakyat dan Pemimpin (2)
Lanjutan..
Hal ini membuat saya teringat Kajian bersama ustad di Masjid dekat Kantor saya, beliau berkata bahwa, penuhi aja kewajibanmu sebagai rakyat, mintalah kekurangan pemimpinmu kepada Allah, karena sesungguhnya kesulitan, kekurangan, kekhawatiran yang kamu alami adalah ulah kamu sendiri.
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan)
sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya
melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari
nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan
dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl, 16 :
112)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)
Berikut salah satu
hadist yang sudah mampu menerangkan bagaimana keadaan dalam suatu kelompok
masyarakat:
Shahabat Ibnu ’Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menghadap
ke arah kami dan bersabda: ”Wahai
sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya
–dan aku berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya- (1)Tidaklah nampak zina di
suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah
mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang
tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya,(2)Tidaklah mereka
mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa paceklik, susahnya
penghidupan dan kezaliman penguasa atas mereka. (3) Tidaklah mereka menahan zakat (tidak
membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak
turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan
diberi hujan. (4)Tidaklah
mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah
akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka; orang kafir)
berkuasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka
miliki(5) Dan selama
pemimpin-pemimpin mereka (kaum muslimin) tidak berhukum dengan Kitabullah
(al-Qur’an) dan mengambil yang terbaik dari apa-apa yang diturunkan oleh Allah
(syariat Islam), melainkan Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.”
(HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim dengan sanad shahih)."
Derajat Hadits
Hadits
ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah (2/1332 no 4019), Abu Nu’aim (8/333), al-Hakim
(no. 8623) dan Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash-Shahihah no. 106)
Jadi sebenarnya kita juga tidak perlu risau dengan kelakuan
dan perlakuan para pemimpin kita, Allah telah menyiapkan hukuman maksimal, dan
pertanyaan yang lengkap untuk mengadili mereka.
Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw
bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban
atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban
perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga
yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan
ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja
rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya
dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta
pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (Buchary, Muslim)
Abu ja’la (ma’qil) bin jasar r.a berkata: saya telah
mendengar rasulullah saw bersabda: tiada seorang yang diamanati oleh allah
memimpin rakyat kemudian ketika ia mati ia masih menipu rakyatnya, melainkan
pasti allah mengharamkan baginya surga. (buchary, muslim)
Jadi
kesimpulan dari tulisan ini adalah, tentu akan lebih baik jika masing-masing
dari kita mulai mengkritik diri kita sendiri, mengkoreksi aib-aib diri sendiri
dengan terus memperbaiki diri untuk terus menjadi hamba-hamba Allah yang
bertaqwa.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. 3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu. ( At-Thalaq: 2 – 3)
Kembalikan semua
urusan ini kepada Allah yang Maha Mengatur dan Maha Berkehendak.
Waullahua’lam
bishowab
0 comments: