Mengenali Siapa Aku? Part 1
Catatan
Puji syukur aku sampaikan kepada Illahi Robbi yang telah
memberikan nikmat yang tidak terkira sehingga aku bisa merasakan perjalanan
kehidupan yang luar biasa ini.
Tulisan ini mengawali hadirnya tulisan-tulisan selanjutnya
yang akan saya sampaikan bagian perbagian sehingga nantinya menjadi kesatuan
yang utuh ketika digabungkan menjadi insan yang baru. Terima kasih kepada
keluarga, teman, partner, mentor, guru2 kehidupan yang nantinya akan memenuhi
isi dari catatan kecil saya selama 9 bulan mengarungi dunia baruku.
Tulisan-tulisan dalam catatan ini adalah akumulasi dari pengalaman, buku-buku
yang penulis baca, pelatihan, kajian, seminar, diskusi, sharing, obrolan yang
dilakukan dan diikuti oleh penulis...
Mengenali siapa aku? Part 1
Siklus hidup manusia sel, daging, orok, bayi, balita,
anak-anak, remaja, dewasa, tua.
Manusia dewasa, adalah manusia yang sudah mampu berfikir
dengan baik tentang dirinya dan masa depannya, tentang aktifitas yang
dijalankan dan nasibnya, tentang amalan-amalan yang dilakukannya dan hisabnya.
Intelektualnya sudah mampu mengukur dan mengenali sebuah hukum sebab akibat,
tentang apa yang dilakukannya dan apa yang didapatkannya.
Hal terpenting dalam hidup ini, ketika kita sudah memasuki
tahapan menuju manusia dewasa adalah kita menyadari bahwa “Aku sudah dewasa”.
Kita dituntut untuk mampu menjawab 3 pertanyaan yang sangat penting. Pertanyaan
pertama adalah “Siapa Aku?”. Aku adalah manusia, aku adalah (sebutkan nama
Anda), aku adalah anak dari (sebutkan orang tua Anda). Aku adalah Siswa /
Mahasiswa/ Alumni (sebutkan almamater Anda), aku adalah...... terus sampai kita
berhenti pada satu ujung jawaban “Aku adalah makhluk Allah”. Aku adalah ciptaan
Allah yang diciptakan dengan wujud sebaik-baiknya di antara makhluk Allah yang
lainnya.
Pertanyaan yang sangat sederhana ini seringkali dilupakan
oleh banyak orang. Padahal dengan satu pertanyaan ini, kita akan mampu
mengenali Tuhan kita. Bukankah Nabi menyampaikan pesan “Barang siapa mengenali
dirinya, maka ia akan mengenali Tuhannya”. Yup, itulah kenapa pertanyaan ini
harus kita jawab terlebih dahulu.
Pertanyaan kedua adalah “Untuk apa Aku diciptakan?”. Allah
menciptakan apapun di dunia ini dengan maksud, peran dan fungsi masing-masing.
Apa lagi manusia yang dijadikan oleh Allah sebagai makhluk Allah yang memiliki
derajad tertinggi tentu memiliki maksud tertentu. Jika fungsi dan peran ini
tidak dijalankan tentu akan terjadi kerusakan, bahkan kekacauan... manusia
dewasa sudah mampu menalar itu. Sebagai contoh, Sepeda- bycicle, ya.. sepeda
diciptakan pertama kali oleh penciptanya Baron vo Dreis adalah untuk
mempercepat dan mempermudah perpindahan dia dari taman ke taman. Sepeda bukan
diciptakan untuk memasak, tetapi apakah sepeda bisa digunakan untuk memasak,
semua itu mungkin tetapi tentu akan terjadi hal yang tidak pas, tentu sepedanya
bahkan bisa rusak, karena fungsi dan peran sepeda bukan untuk memasak.
Bagaimana dengan manusia? Allah sudah menyebutkan dengan
jelas dalam firmannya, ada dua peran dan fungsi yang jelas manusia diciptakan. Pertama,
dalam QS Adz-Dzaariaat : 56 “Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. “Mengabdi”
itulah yang harus kita lakukan, dalam istilah lain juga disebutkan beribadah,
sama kedua kata tersebut memiliki arti yang sama... Allah adalah Dzat yang
harus kita Ibadahi, dan pelajaran tentang ibadah ini sudah lengkap dan tuntas
dicontohkan oleh Junjungan kita semua, Rosulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam,
ya tidak mungkin saya menyampaikan panjang lebar dalam tulisan ini. Yang
terpenting adalah kita tahu tugas pertama kita di dunia adalah beribadah,
beribadah tentu beraneka macam, beraneka rupa yang sudah dicontohkan oleh Rosul
kita. Lebih lengkap dapat membuka web http://almanhaj.or.id/content/2267/slash/0/pengertian-ibadah-dalam-islam/
dan sumber apapun yang menurut anda lebih tepat dan cocok..
Kedua, Al-Baqoroh: 30 “..... Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi..... ” . tugas ke khalifahan ini sudah
pernah disampaikan kepada makhluk lain seperti gunung tetapi mereka tidak mampu
mengembannya, dan hanya manusia yang dijanjikan oleh Allah yang mampu mengambil
peran ini. Manusia, ya manusia,,, kita semua adalah manusia, dan kita semua
harus menjadi khalifah.. makna khalifah tentu sangat luas, tidak berkutat hanya
pada satu aspek saja.. makna khalifah
secara umum adalah semua manusia diberikan tugas dan amanah untuk memelihara
dan melestarikan bumi dan isinya, melanjutkan perjuangan nabi kita dari
generasi ke generasi, kaum yang menggantikan kaum-kaum sebelumnya dengan selalu
mengajak berbuat kebajikan, hidup sesuai dengan fitrahnya yaitu
mengabdi/beribadah kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.. Ya khalifah tidak sebatas nabi dan rosul, atau amirul
mukminin, tetapi kita semua adalah khalifah, bukankah nabi juga bersabda semua
manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin kelak akan dimintai
pertanggungjawabanya...
Itulah, kita hanya memiliki dua tugas didunia ini beribadah
dan menjadi khalifah.. hanya dua itu tidak lebih, tetapi dengan dua tugas itu,
penjabarannya sangat luas ketika di terapkan di kehidupan kita...
Pertanyaan ketiga adalah “kemanakah Aku setelah hidup?”
.... nantikan catatan selanjutnya
0 comments: