Pahami Konsumen Anda

21:22 Faris Budi 0 Comments

Consumer is an active agent kalimat ini sering kali dimunculkan dalam kuliah antropologi yang sudah kita lewati selama ini. Kalimat tersebut memberikan pemahaman kita terhadap perilaku konsumen antara lain: sebagai konsumen berhak memilih apa yang dikehendaki, konsumen bisa memutuskan produk apa yang akan dibeli dan produk apa yang dapat memuaskan kebutuhannya. Konsumen tidak dapat dipaksa untuk menentukan pilhannya. Konsumen bukan seorang yang pasif dan bisa dikendalikan oleh perusahaan. Ia aktif dan bebas memilih dan menentukan pilihannya.
Untuk itu tujuan perusahaan adalah membuat konsumen puas kemudian loyal dan kembali membeli produk yang diciptakannya. Tujuan ini tentu tidak mudah. Produk harus diciptakan mengadopsi konsumen. Orientasi perusahaan terhadap pasar pun ikut  berubah, dari konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, hingga kini sudah menjadi konsep pemasaran merupakan bagian dari perusahan yang sudah menemukan pemahaman bahwa  konsumen adalah agen yang aktif. Bagan organisasi juga mengalami perubahan yang dulu menempatkan manajemen berada pada posisi puncak kini menjadi bagan organisasi modern yang menempatkan pelanggan pada puncak piramida yang terbalik. Ini juga merupakan konsekuensi dari dari kalimat tersebut.
Disisi lain, Perusahaan harus mampu menemukan titik potong antara supply dan demand. Tidak mudah perusahan menemukan titik potong tersebut karena bagi perusahaan titik potong tersebut tidak hanya sekedar harga barang dan kuantitas yang harus terjual tetapi juga ada margin yang juga didapatkan. Begitu pula bagi pihak konsumen, titik potong tersebut harus mampu memenuhi kepuasan mereka. Konsumen yang tidak puas terhadap pengalaman menikmati produk akan mudah untuk beralih ke produk lain yang lebih menarik guna memenuhi kepuasannya. Sehingga produsen turut mempertimbangkan juga keinginan konsumen. Sama halnya dengan pernyataan diatas, pernyataan ini juga merupakan bagian dari agen yang aktif.
Banyak faktor yang mempengaruhi permintaan suatu produk. Berikut faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian: faktor budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis konsumen tersebut. Tentu saja antropologi mempelajari kajian manusia sebagai makhluk budaya yang dapat menjadi referensi bagi produsen untuk memberikan penawaran produknya agar sesuai dengan permintaan konsumen.
Sebagai contoh, seseorang akan menentukan akan kemana ia pergi guna membeli beberapa kebutuhan sehari-harinya. Sekarang sudah banyak toko kelontong, swalayan, toko waralaba, dan mall. Produsen sudah menciptakan berbagai macam atribut untuk memberikan penawaran agar menarik terhadap konsumen kemudian datang pada perusahaannya. Namun, konsumen tetap berhak memilih kemana ia akan pergi. Bisa saja suatu hari konsumen memilih datang ke toko kelontong yang tidak ada satu pun atribut yang menarik bahkan pencahayaan yang redup guna membeli perlengkapan mandi. Tetapi bisa juga seorang konsumen hanya untuk membeli satu sachet shampo mereka rela menyempatkan datang ke mall karena ingin menikmati suasana yang lebih mewah. Sebagai produsen tentu kita tidak bisa menyalahkan konsumen. Konsumen berhak memilih, konsumen berhak memutuskan. Untuk itu sebagai pemasar yang baik adalah bagaimana kita mempertahankan konsumen agar tetap datang kembali ke perusahaan kita agar kebutuhan dan kepuasannya dapat terpenuhi.
Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Philip Kotler, 1997:251). Untuk itu diferensiasi merupakan faktor penting untuk memilih dan menentukan supply produk kita dan dari mana demand yang ingin dituju. Di dalam antropologi, etnografi menjadi teknik yang digunakan untuk menentukan produk apa yang harus ditawarkan dan dari siapa permintaan akan muncul. Data etnografi menjadi penting sebagai akibat dari Consumer is an active agent.

0 comments: